BLK Salib Putih Gelar Pelatihan Barista Kopi, Targetkan 1000 Orang Menjadi Wirausaha
![]() |
Saat pelatihan barista kopi.(Foto: Bang Noer) |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Salib Putih Salatiga menggelar pelatihan berbasis kompetensi sekolah barista Salatiga angkatan II.
Katua koordinator BLK Salib Putih, Juwanto mengatakan, mandat kami melakukan pelatihan untuk calon wirausaha muda.
“Sumber dana pelatihan ini dari Kementerian Tenaga Kerja dan sudah dilakukan beberapa kali,”katanya saat ditemui harian7.com di Aula BLK Yayasan Salib Putih, Jumat (14/10/2022).
Selain itu juga ada yang pelatihan digelar dengan biaya secara mandiri.”Ada pelatihan paket pelatihan satu hari, tiga hari, tujuh hari dan yang dari Kementerian dua puluh hari,”ungkapnya.
Dijelaskan Juwanto, selain diberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang kopi juga ada kunjungan industri ke perusahaan pengelola kopi supaya peserta punya pemahaman yang lebih lengkap.
“Harapan kami para peserta kedepan menjadi wirausaha muda dibidang kopi,”jelasnya.
Para peserta dalam pelatihan ini diajarkan ketrampilan dasar (basic skill – red) diantara ada manual brew atau kopi tubruk dan beberapa yang lain yakni espresso.
“Jadi untuk paket satu hari saja bisa mempelajari baik yang manual maupun yang espresso,”beber Juwanto.
“Bahkan para peserta diajarkan kopi latte. Latte itu yang bermotif bunga hati dan lainya,”terangnya.
ketika disinggung terkait batasan umur untuk calon pesertanya, Juwanto menyebut jika sasarannya adalah usia produktif yakni usia 18 tahun hingga 55 tahun.
“Jadi untuk peserta ada perpaduan yunior dan senior yang kemudian bisa saling berbagi karena mereka ada yang sudah punya kafe yang ingin memperdalam ilmu perkopian,”bebernya dengan gamblang.
Juwanto mengaku ia mempunya visi melatih 1000 orang dalam waktu dua hingga tiga tahun.
“Untuk saat ini kita sudah melatih 50 hingga 60 orang,”tandasnya.
Ketua Yayasan Salib Putih, Arif menambahkan bahwa saat ini sudah meluluskan 32 orang yang betul betul sekolah.
“Harusnya yang dari Kemenaker itu setiap periode 30 orang. Namun karena waktu itu pandemi maka dibatasi hanya 16 orang atau peserta,”tambahnya.
“Kami bercita cita semua gereja untuk ikut,”terang Arif.(*)
Tinggalkan Balasan