HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Inilah Cara Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Sindrom Kepala Datar

Istimewa.

Editor: Muhamad Aryanto

HEALTH,harian7.com – Sindrom kepala datar atau plagiocephaly adalah kondisi ketika kepala bayi tampak datar pada satu sisi, baik kiri maupun kanan. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat wajah dan kepala bayi terlihat tidak simetris.

Dikutip dari alodokter, sindrom kepala datar umumnya dikenal dengan istilah kepala peyang. Kondisi ini biasa terjadi pada bayi yang baru lahir, karena tulang tengkoraknya masih sangat lunak. Hal ini membuat bentuk kepalanya bisa berubah bila ada tekanan yang terlalu lama.

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Kepala Datar

Pada kebanyakan kasus, sindrom kepala datar disebabkan oleh posisi tidur bayi yang cenderung ke salah satu sisi, baik kanan atau kiri. Selain posisi tidur, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sindrom kepala datar:

Kelahiran prematur, sehingga tulang tengkorak bayi lebih lunak.

Bayi kembar dengan rahim yang kecil, sehingga menekan tubuh bayi.

Ketegangan otot leher pada bayi, sehingga selalu tidur menyamping.

Bayi yang lahir dengan bantuan forsep atau vakum.

Penyakit bawaan lahir, misalnya craniosynostosis, sindrom Apert, dan sindrom Pfeiffer.

Cara Mencegah dan Mengatasi Sindrom Kepala Datar

Risiko terjadinya sindrom kepala datar bisa dikurangi dengan melakukan beberapa pencegahan, misalnya rutin mengubah posisi bayi saat tidur, menyusuinya secara berkala, dan menempatkan bantal yang cekung sebagai alas kepala bayi.

Bila Si Kecil mengalami sindrom kepala datar, sebenarnya hal ini bisa membaik dengan sendirinya. Namun, ada beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan, seperti:

Baca Juga:  Anda Perokok, Ini 4 Dampak Bagi Kesehatan Kulit

1. Mengganti posisi tidur bayi

Agar kepala Si Kecil tidak semakin datar, Anda bisa memindahkan posisi kepalanya saat tidur ke arah yang berlawanan secara berkala. Selain itu, Anda juga bisa melatih bayi untuk tummy time atau tengkurap. Kegiatan ini diketahui efektif untuk memperbaiki kepala peyang.

2. Mencoba terapi dengan helm khusus

Helm ini berfungsi untuk membentuk tengkorak kepala agar simetris kembali. Terapi ini umumnya jauh lebih efektif bila digunakan pada bayi usia 3–6 bulan dan membutuhkan waktu sekitar 12 minggu untuk membuatnya simetris kembali.

Namun, terapi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya. Tak hanya itu, terapi ini juga tergolong mahal dan bisa menyebabkan masalah kulit, seperti iritasi dan ruam.

Sindrom Kepala Datar, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sindrom kepala datar atau plagiocephaly adalah kondisi ketika kepala bayi tampak datar pada satu sisi, baik kiri maupun kanan. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat wajah dan kepala bayi terlihat tidak simetris.

Sindrom kepala datar umumnya dikenal dengan istilah kepala peyang. Kondisi ini biasa terjadi pada bayi yang baru lahir, karena tulang tengkoraknya masih sangat lunak. Hal ini membuat bentuk kepalanya bisa berubah bila ada tekanan yang terlalu lama.Sindrom Kepala Datar, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya.

Baca Juga:  Usia Kandungan 7 Bulan, Bayi Mulai Berada Posisi Siap Lahir, Jadi Nafas Sang Bunda Sedikit Sesak, Begini Penjelasnya

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Kepala Datar

Pada kebanyakan kasus, sindrom kepala datar disebabkan oleh posisi tidur bayi yang cenderung ke salah satu sisi, baik kanan atau kiri. Selain posisi tidur, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sindrom kepala datar:

Kelahiran prematur, sehingga tulang tengkorak bayi lebih lunak.

Bayi kembar dengan rahim yang kecil, sehingga menekan tubuh bayi.

Ketegangan otot leher pada bayi, sehingga selalu tidur menyamping.

Bayi yang lahir dengan bantuan forsep atau vakum.

Penyakit bawaan lahir, misalnya craniosynostosis, sindrom Apert, dan sindrom Pfeiffer.

Cara Mencegah dan Mengatasi Sindrom Kepala Datar.

Risiko terjadinya sindrom kepala datar bisa dikurangi dengan melakukan beberapa pencegahan, misalnya rutin mengubah posisi bayi saat tidur, menyusuinya secara berkala, dan menempatkan bantal yang cekung sebagai alas kepala bayi.

Selain itu, Anda juga bisa menggendong buah hati dengan posisi tegak dibandingkan dengan lama menempatkannya di tempat yang permukaannya datar, seperti tempat tidur, stroller, atau ayunan bayi.

Bila Si Kecil mengalami sindrom kepala datar, sebenarnya hal ini bisa membaik dengan sendirinya. Namun, ada beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan, seperti:

1. Mengganti posisi tidur bayi

Agar kepala Si Kecil tidak semakin datar, Anda bisa memindahkan posisi kepalanya saat tidur ke arah yang berlawanan secara berkala. Selain itu, Anda juga bisa melatih bayi untuk tummy time atau tengkurap. Kegiatan ini diketahui efektif untuk memperbaiki kepala peyang.

Baca Juga:  Inilah Manfaat Minum Secangkir Teh Saat Sahur dan Buka Puasa

2. Mencoba terapi dengan helm khusus

Helm ini berfungsi untuk membentuk tengkorak kepala agar simetris kembali. Terapi ini umumnya jauh lebih efektif bila digunakan pada bayi usia 3–6 bulan dan membutuhkan waktu sekitar 12 minggu untuk membuatnya simetris kembali.

Namun, terapi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya. Tak hanya itu, terapi ini juga tergolong mahal dan bisa menyebabkan masalah kulit, seperti iritasi dan ruam.

3. Melakukan terapi fisik

Bagi bayi yang mengalami sindrom kepala datar akibat ketegangan otot leher atau tortikolis, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi fisik atau fisioterapi untuk mengatasi kondisi ini.

4. Menjalani operasi

Cara mengatasi sindrom kepala datar yang disebabkan oleh kelainan bawaan biasanya memerlukan pembedahan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dan mencegah munculnya tekanan pada otak serta memperbaiki bentuk tengkorak.

Sindrom kepala datar umum terjadi pada bayi dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, mengingat kondisi ini bisa membuat kepala bayi tidak simetris, Anda bisa melakukan beberapa cara di atas untuk mencegah maupun mengatasi kondisi ini.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab sindrom kepala datar dan mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi bayi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!