HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kunjungi Candi Borobudur, Presiden Jerman Naik ke Lantai Puncak (Arupadhatu) dan Meninjau Laboratorium Fisik Untuk Melihat Kegiatan Kolaborasi Antara Indonesia – Jerman

Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier bersama rombongan ketika melihat dari dekat puncak Arupadhatu candi Borobudur

MAGELANG, harian7.com – Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier melakukan kunjungan kenegaraan dengan mengunjungi Candi Borobudur, Jumat (17/6/2022). Selain melihat dari dekat kerja sama antara Indonesia-Jerman di bidang konservasi, Steinmeier juga memanfaatkan kunjungan ini dengan naik ke candi hingga lantai 10 atau Arupadhatu.

Kunjungan Steinmeier dan rombongan di Borobudur hanya berlangsung sekitar satu jam. Rombongan datang pukul 10.00 WIB dan meninggalkan kawasan candi sekitar pukul 11.00 WIB. Presiden Jerman menumpang kendaraan jip berplat merah bertuliskan “Germany” dan dikawal sangat ketat.

Rombongan langsung masuk komplek Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang berada bersebelahan dengan komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Kedatangan Presiden Jerman disambut Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.

Baca Juga:  Indonesia Kembali Terpilih Sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Untuk Masa Jabatan Periode 2022 - 2023

Di BKB, Presiden Jerman meninjau laboratorium fisik untuk melihat kegiatan kolaborasi antara Indonesia dan Jerman, di mana pemerintah Jerman telah memberikan bantuan peralatan untuk membuat mortar dan monitoring drainase candi Borobudur.

Setelahnya langsung menuju ke ruangan arsip Memory of the Word (MOW), dalam hal ini pemerintah Jerman berperan memberikan bantuan tenaga ahli yang memberi masukan pengelolaan arsip pemugaran candi Borobudur, sampai akhirnya mendapat status sebagai ingatan dunia (Memory of the World). Usai dari BKB, Presiden kemudian bergerak menuju Candi Borobudur melalui taman Lumbini.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengungkapkan, meskipun Presiden Jerman sudah berkali-kali datang ke Indonesia, namun baru kali pertama mengunjungi Candi Borobudur.

“Tadi melihat peralatan laboratorium yang sudah bertahun-tahun, ternyata masih bagus kondisinya. Baru pertama ke Candi Borobudur meski sudah berkali-kali ke Indonesia,” ujar Hilmar.

Baca Juga:  G20 di Rio: Meramu Solusi Global dari Isu Ekonomi hingga Perubahan Iklim

“Di Candi Borobudur, Presiden Jerman mendapat penjelasan dari BKB dan secara umum berjalan lancar, bagus dan presiden puas. Kita sempat mengenalkan sandal baru (upanat), cuma karena terbatas waktu sehingga beliau tidak sempat buka sepatu,” imbuh Hilmar.

Meski demikian, menurut Hilmar, pesannya sudah tersampaikan karena sandal ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan candi.

Saat naik candi, Presiden Jerman juga sempat melihat bagaimana drainase disusun. Alat itu merupakan bantuan dari Jerman. Menurutnya, Presiden Jerman yang mengenakan setelan jas warna biru tua dipadu hem biru muda, juga nampak asyik mendengarkan cerita makna relief Candi Borobudur.

Sementara itu, Ketua Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edward Alfian menyambut baik kedatangan Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier ke Candi Borobudur. Menurut Edward, kunjungan itu justru membawa berkah bagi objek wisata seputar candi. Penutupan setengah hari oleh pihak PT Taman Wisata Candi (TWC), membuat wisatawan yang sudah terlanjur datang ke Candi Borobudur, mengalihkan tempat wisatanya.

Baca Juga:  Tahan Imbang 1-1, Indonesia Gagalkan Kemenangan Arab Saudi Berkat Aksi Gemilang Maarten Paes

“Di Desa Bahasa kedatangan 200 wisatawan, bahkan di Ketep Pass mencapai 400 orang hari ini,” ujar Ian, panggilan akrabnya.

Di sisi lain, Ian berharap, kedatangan Presiden Jerman menjadi promosi tersendiri. Untuk jangka panjang, wisatawan dari Eropa akan berbondong-bondong ke Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya.

“Presiden Jerman saja sudah berkunjung ke Candi Borobudur, maka saya harapkan wisatawan Jerman khususnya dan Eropa pada umumnya, juga berbondong-bondong ke kawasan Borobudur,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!