HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Bagaimana Hukumnya Puasa Tapi Tidak Sholat! Sah, Batal Atau Tidak, Berikut Penjelasanya?

Kiai M. Rifa Jamaludin Nasir, SHI, MSI., putra KH. Adang Rosyiddin pendiri dan pengasuh Ponpes Tauhidul Afkar.

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Menunaikan puasa merupakan ibadah wajib yang perlu dilakukan oleh setiap umat muslim. Di mana setiap bulan Ramadan, umat muslim harus mengerjakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Kegiatan ini melatih setiap umat muslim untuk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu untuk mendapatkan kebaikan dari Allah.

Kiai M. Rifa Jamaludin Nasir, SHI, MSI., putra KH. Adang Rosyiddin pendiri dan pengasuh Ponpes Tauhidul Afkar, Kampung Cibadak Pesantren, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengatakan, Ibadah Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap orang yg memenuhi syarat wajibnya puasa.

Baca Juga:  Air Sendang Ontrowulan Dipercaya Membawa Berkah, Begini Jelasnya?

“Syarat wajibnya yaitu, beragama Islam, Baligh, Berakal (tidak gila), mampu berpuasa, dan orang yang bermukim (bukan Musafir dengan ketentuan – ketentuannya). Maka jika ada yang memenuhi syarat2 tersebut wajib baginya untuk melakukan Ibadah puasa,”ungkapnya, saat ditemui harian7.com, Minggu, (10/4/2022).

Ketika ditanya orang berpuasa namun jarang sholat atau tidak sholat itu puasanya sah atau tidak, serta batal apa tidak , pria yang juga Dosen Ilmu Falak, Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga, menuturkan, jika orang tersebut memenuhi syarat wajib puasa maka wajib baginya berpuasa. Adapun sah tidak puasanya, maka kita harus merujuk pada ketentuan dari hal-hal yang membatalkan Puasa.

Baca Juga:  Menyambut Keberkahan 10 Malam Terakhir Ramadhan 1446 H, Inilah Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

“Hal-hal yang membatalkan puasa itu ada sembilan, yang pertama memasukkan sesuatu ke lima lubang lubang diantaranya mulut, hidung, telinga, kemaluan/jalan depan, dan dubur/jalan belakang. Lalu yang kedua muntah dengan sengaja, yang ketiga melakukan hubungan suami istri di siang hari, keempat keluar Mani dengan sengaja, hilang akal (gila/pingsan seharian penuh), yang keenam keluar darah haid, ketuju melahirkan (walaupun keguguran), kedelapan keluar darah nifas dan ke sembilan murtad atau keluar dari Islam,”jelasnya.

Baca Juga:  SABAR DAN IKHLAS DALAM PANDEMI COVID 19

Ditambahkan Kiai Rifa, diluar dari hal tersebut, menurut jumhur ulama maka puasanya tetap sah secara hukum. Seperti melakukan ibadah puasa tetapi tidak menjalankan ibadah sholat. 

“Namun secara etika, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja tergolong fasik fajir  (melakukan dosa) dan sesegera untuk bertaubat. Wallahu A’lam,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!