Terkait Insiden Pada Harlah PDIP, GPK Aliansi Tepi Barat Magelang dan FAUIB Jateng-DIY Meminta Keadilan Yang Berkeadilan
Jenderal Aliansi GPK Tepi Barat Pujiyanto al Pethuk ketika menyampaikan paparan dalam kegiatan konferensi pers. |
MAGELANG, harian7.com – Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang bersama Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Jateng-DIY menggelar Konferensi Pers, pada Sabtu (5/2/21) terkait insiden antara peserta harlah PDIP dengan sebagian anggota GPK yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2022 lalu dan mengakibatkan salah satu anggota GPK mengalami luka tembak.
Kegiatan yang digelar di Sekretariat GPK Tepi Barat yaitu di Ruko Pojok kampung Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, secara sederhana dan tidak mengerahkan massa itu mengharapkan pada penegak hukum dan panitia agar menyelesaikan permasalahan ini secara adil dan berkeadilan.
Dalam pembukaan acara jumpa Pers tersebut, Jendral GPK Tepi Barat Pujiyanto alias Pethuk mengatakan, atas kejadian tersebut pihaknya sangat menyayangkan karena selama ini wilayah kabupaten magelang sangat kondusif dan terjaga keamanan serta ketentramanya.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini,” Ucapnya.
Mendapati insiden tersebut, Selanjutnya pihak GPK menuju Kantor mapolres magelang untuk melaporkan dan bertemu serta menyampaikan langsung kepada kapolres magelang atas peristiwa ini.
“Dalam pertemuan tersebut GPK Aliansi Tepi Barat dan GPK Militan maupun FAUIB Jateng -DIY meminta Polres Magelang segera mengambil tindakan dan menangkap pelaku penembakan tersebut juga meminta kepada panitia HUT PDIP di kabupaten magelang bertanggungjawab baik secara moral dan secara hukum,” Terang Yanto.
Anang Imamuddin ketika menyampaikan keterangan dan statmentnya dihadapan para wartawan. |
Sementara Ketua Presidium Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Jateng- DIY Anang Imamuddin berharap yang pertama agar peredaran minuman keras harus di bersihkan di wilayah magelang.
“Minuman keras itu adalah biang keladi dari segala macam bentuk kejahatan maupun tindakan-tindakan yang melawan hukum. Kami dari beberapa unsur, bukan hanya dari GPK tepi barat namun dari semua unsur ormas Islam yang ada di Jateng-DIY menuntut dengan tegas diberantasnya peredaran miras di wilayah kabupaten magelang pada khususnya serta pada wilayah lain pada umumnya,” Ujar Anang.
Selanjutnya, terkait insiden ini kami berharap kepada Bapak Kapolres Magelang memfasilitasi untuk mediasi penyelesaian masalah ini.
“Kami mohon keterpihakan para aparat pada keadilan penegakan hukum ini, keadilan bagi kami adalah sederhana, yang salah katakan salah yang benar katakan benar, jangan sampai yang salah dibenarkan yang benar disalahkan,” Pungkasnya.
Untuk menutup acara tersebut, Selanjutnya dibacakan rentetan kronologi kejadian baik pra maupun pasca kejadian. (*)
Tinggalkan Balasan