Sigurem, Kuliner Berbahan Baku Singkong Asal Rembes Bringin Nikmatnya Sangat Menggoda
Winarni dan Surya saat menunjukkan Sigurem kebanggaanya. |
Laporan: Bang Nur
UNGARAN,harian7.com – Mendengar nama gurem, pastinya kita berfikir, jika itu sejenis tungau ayam dengan nama ilmiah Ornithonyssus bursa hama yang menyerang unggas. Di Kabupaten Semarang, tepatnya Desa Rembes Kecamatan Bringin, ada sebuah produk makanan yang dinamai Sigurem. Nama itu terdengar unik, dan pastinya kita berfikir jika itu sejenis tungau.
Namun ternyata nama produk makanan Sigurem itu merupakan kepanjangan dari Singkong Gurih Rembes, yang terbuat dari bahan utama yakni singkong.
Awalnya banyak orang penasaran, apa sih kelebihan Sigurem ini dari produk olahan singkong lainya. Eh.. ternyata soal rasa mampu mengalahkan dari merk yang sudah ada dipasaran Salatiga saat ini.
Produk makanan berbahan baku singkong Sigurem ini ternyata merupakan salah satu produk unggulan UMKM di Desa Rembes. Usut usut demi usut, ternyata dibalik produk UMKM unggulan tersebut ternyata Sri Winarni, atau yang akrab disapa Bu Winarni, Sekretaris Desa Rembes. Ditanganya, singkong diolah jadi makanan faforit dan soal kualitas dan rasa tak kalah dengan produk olahan serupa.
“Awalnya saya menciptakan Sigurem karena setiap kali ada pameran UMKM atau sejenisnya,Desa Rembes belum ada makanan atau produk UMKM dari pangan yang merupakan ciri khas Rembes, padahal didesa kami banyak bahan baku,”beber Winarni saat ditemui wartawan belum lama ini.
Winarni mengaku jika dari mengikuti pameran UMKM itu, dengan dibantu Surya, sang suami, iseng iseng mengembangkan Sigurem, dan dipasarkan melalui medsos dan beberapa kenalannya. Tidak disangka animo mereka cukup bagus bahkan dalam waktu seminggu pesanan sudah mencapai ratusan bungkus.
“Satu plastik Sigurem kita bandrol harga cukup murah. Untuk kemasan plastik beku atau yang belum digoreng saya bandrol dengan harga Rp 8 ribu rupiah. Sedangkan yang sudah digoreng, dijual dalam kemasan besek seharga 15 ribu, pembeli Bisa memilih rasa original dengan topping keju, coklat atau coklat keju,” ungkap Winarni menjelaskan.
Sementara itu, masih kata Winarni, untuk mendapatkan rasa yang khas dan hasil singkongnya yang enak serta “pulen” Winarni mempunyai Resep tersendiri, terutama dalam hal memilih bahan bakunya.
“Memilih singkong memang tidak mudah, karena bisa mempengaruhi kualitas, Kalau tidak beruntung, singkong bisa terasa pahit, atau keras sehingga sulit diolah,” kata Winarni yang di amini Surya suaminya.
Menurut Winarni untuk mendapatkan singkong dengan kualitas yang baik itu tidak mudah. Dalam menentukan harus kenal betul asal singkong dan umur tanam.
“Saat ini saya dan suami bekerjasama dengan para petani singkong dari Rembes dan sekitarnya untuk mendapatkan bahan baku yang berkwalitas,” ungkap wanita seorang wisudawan terbaik Sarjana Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang ini.
Winarni sendiri saat ini tengah mengembangkan sayap dengan membuka beberapa outlet dan mengandeng ojek on line di kabaputen Semarang dan kota Salatiga, menginggat wilayah Rembes berada di tengah tengahnya.
Sementara itu, sejumlah pelanggan mengakui kelezatan Sigurem ternyata sudah banyak dinikmati dan rasanya lain daripada yang lain.
Salah satunya, Danramil 04 Bringin Kapten Inf Agung Kartika. Dalam obrolan singkatnya di Koramil 04 Bringin belum lama ini, Agung Kartika mengaku sejak bulan lalu saat ia rapat di wilayah Bringin atau kecamatan, kerap menikmati suguhan Singkong asli Rembes ini.
“Sebenarnya saya kerap makan singkong Sigurem ini, tapi tidak tahu kalo produknya asli Rembes, khan dalam mengajikan biasanya bungkusnya sudah dilepas,” ungkap Agung.(*)
Tinggalkan Balasan