Tim Siwo PWI Jateng Ditaklukkan Tim Terang Bangsa Legend 3 -1
Tim Siwo PWI Jateng (bawah) foto bersama dengan Tim Terang Bangsa Legend. |
SEMARANG, Harian7.com – Tim Siwo PWI Jateng terpaksa harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Terang Bangsa Legend skor 3 -1 dalam laga seduluran di Lapangan Terang Bangsa Rabu (6/10). Tiga gol Terbang diciptakan Supri menit ke-40, Erwin menit ke-62 dan Wasiatno menit ke-75. Gol balasan Siwo diciptakan Fery menit ke- 84.
Absennya gol getter Siwo Wawan ternyata mempengaruhi performa barisan penggempur. Pada babak pertama banyak peluang emas. Namun nyatanya terbuang sia- sia, karena kurang tenangnya lini depan dalam mengeksekusi bola yang mestinya bisa tercipta gol.
Siwo menggunakan formasi 4 4 2 memang diharapkan bermain aman dalam menyerang maupun bertahan. Komari dan Imam yang dipercaya sebagai jenderal lapangan tengah, berusaha mengalirkan bola ke dua striker Siwo Gunawan dan Kholison.
Dibantu dua wingnya Wahid dan Priyo yang ikut memberikan crosing terukur ke barisan penggempur.
Tercatat ada 6 peluang emas yang berhasil digagalkan penjaga gawang Terbang Suroso yang pada hari ini tampil gemilang. Suroso terlihat jatuh bangun menyelamatkan gawangnya.
Gunawan maupun kholisan tanpa putus asa terus membombardir lini pertahanan lawan yang dikomando Sujadi. Tapi apa dikata, dewi fortuna masih menjahuhi tim wartawan. Beberapa kali tinggal berhadapan dengan kiper, tendangannya malah melenceng atau melambung tinggi.
Tim Terbang sendiri tidak tinggal diam, dengan Kapten Tim Wasiatno merusaha melakukan serangan balik. Barisan pertahanan Siwo yang digalang Ian, Dea, fery dan Kris masih kokoh, sulit ditembus pemain lawan.
Naas terjadi, saat serangan balik, Kris melakukan pelanggaran diluar kotak pinalti. Sebenarnya gol menit ke-40 tidak perlu terjadi, kalau saja kiper Siwo Rinto lebih konsentrasi menangkap tendangan bebas Supri. Ini malah dibiarkan bola masuk ke gawangnya, padahal bolanya melambung pelan.
Babak kedua koordinator bola Gunawan mengganti semua pemain hanya meninggalkan Ian, Rinto dan Aradea.
Formasi berubah 4 3 3, dengan komposisi seperti itu diharapkan Siwo bisa menyamakan kedudukan. Gelandang serang yang ditempati Aji dan Jati sangat mendominasi permainan. Tiga lini depan Mega, Wahyu dan Afri sangat dimanjakan dengan umpan terukur pemain gempal Aji. Sekali lagi, sayang seribu sayang, peluang demi peluang gagal dimanfaatkan barisan penggempur Siwo.
Selain kipernya yang istimewa, pemain depan Siwo kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Wahyu yang mendapatkan umpan trupas didepan gawang, tembakannya menggelinding pelan,kiperpun dengan mudah menangkapnya.
Pertandingan tampak berjalan seimbang. Masing-masing saling jual beli serangan, masuknya Rosidi sebagai winger kiri, menambah daya dobrak Erwin dkk. Pemain belakang Siwo yang digalang Yuda maupun Winarno sering kalah adu sprint dengan pemain ini. Bahkan gol kedua assis dari Rosidi, bola dibawa menyisir dari kiri lapangan, Erwin yang berdiri bebas tinggal menyodok masuk ke gawang Siwo yang dijaga Wahyu Metro.
Ketinggalan dua gol, Siwo kembali membangun serangan. Sayang pertahanan Terbang Memed, Christian, Erik dan yoyok mulai memahami permainan Mega dkk. Sehingga serangan Siwo bisa dibaca dan beberaoa kali berhasil dimentahkan ditengah jalan.
Terbang benar-benar memanfaatkan serangan balik. Libero Ian sering maju kedepan membantu serangan. Tapi saat mendapat serangan balik pertahanan Siwo keteteran, demi menyelamatkan gawang, Yuda menit ke-75 terpaksa melakukan pelanggaran dikotak pinalti wasit Subono langsung menunjuk titik putih, Kapten tim Wasiatno sukses sebagai algojo.
Ketinggalan 3 gol, Fery dan Imam dimasukkan menggantikan Aradea dan Danang, rinto digantikan Ganjar Priyatin. Pergantian ini seperti menambah darah tim Siwo. Hasilnya tim yang berhome base di Sekolah Terang bangsa mulai keteteran.
Dimulai dari Aji yang bergerak sendirian, bola diarahkan kepemain sayap Mega. Mega sodorkan ke Wahyu, tembakan Wahyu berhasil ditepis kiper Suroso. Bola muntah tepat dikaki Fery, tanpa babibu langsung ditebas dan terciptalah gol memperkecil kekalahan menit ke-85.
Sampai wasit meniup peluit panjang kedudukan 3 – 1 untuk kemenangan tim Terbang.
Koordinator Bola Siwo PWI Jateng Gunawan mengungkapkan tim Siwo harus banyak belajar dari tim Terbang. Meski pemainnya banyak yang legend, semangat, fisik dan kerjasama tim patut kita apresiasi.
“Kita harus belajar banyak dari tim sekelas Terbang. Meski rata rata usia diatas 40 tahun, skill individu, kerjasama antar lini masih terlihat sangat mumpuni,”terangnya.
Diakui Gunawan, tanpa kehadiran Wawan Kudus, lini depan kurang berkembang. Yang dimainkan sebenarnya biasa berposisi sebagai glandang serang dan bertahan.
“Ini akibat kita tidak punya striker murni. Mungkin kalau ada Wawan, situasinya lain,” jelasnya.
Sementara itu Koordinator Tim Terbang legend Erwin mempersilahkan tim jurnalis untuk tanding ulang dengan timnya. “Kami welcome dengan teman-teman wartawan untuk revans. Biar seduluran kita semakin kokoh,” ucapnya.
Tinggalkan Balasan