HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Wakil Bupati Banyumas & Poktan SKT Panen Raya Kedelai Jenis Varitas Grobogan

Pewarta : Saelan
Editor.    : Abdurrochman


BANYUMAS, Harian7.com
– Wakil Bupati Banyumas bersama Kelompok Tani Sri Kartika Tani (Poktan SKT) Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas lakukan panen raya kedelai Varitas Grobogan, Selasa (21/09).

Jenis kedelai Varitas Grobogan yang ditanam oleh Poktan SKT seluas 25 hektar merupakan bantuan Sarana Produksi (Saprodi) dari Kementrian Pertanian (Kementan).

Wakil Bupati Banyumas Drs.Sadewo Tri Lastiono sangat berterima kasih atas program dari Kementrian Pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan produksi kedelai di Kabupaten Banyumas.

“Memang komoditas kedelai kurang diminati oleh petani, tetapi terbukti kedelai lebih menghasilkan. Saya kira para petani nanti akan tertarik. Saya beharap tanaman kedelai ini dapat terus berkembang,” katanya.

Baca Juga:  Ajaran Saminisme Masih Dipegang Teguh Warga Blora

Sadewo berharap, bahwa nantinya akan dibuat Paguyuban atau Koperasi, sehingga bisa berinteraksi langsung dengan pengrajin tempe maupun tahu tanpa melalui tengkulak, sehingga harga dapat terjaga.

“Ini merupakan prospek dan peluang masih sangat terbuka serta menjanjikan, mengingat Banyumas sebagai kota yang identik dengan tempe medoannya yang banyak diminati oleh pecinta kuliner,” jelasnya. 

Sementara, Kepala Desa Pasinggangan Aris Sugiono mengatakan, bahwa, Desa Pasinggangan mendapatkan bantuan Saprodi dari Kementan untuk 55 hektar.

Baca Juga:  Aksi Mulia PGRI Suruh, Bantuan Dana untuk Korban Kebakaran di Desa Dadap Ayam

“Untuk lahan yang dikelola oleh Kelompok Tani Sri Kartika Tani seluas 25 hektar sisanya untuk 2 kelompok tani lainnya yang ada di Desa Pasinggangan,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, menyampaikan bahwa pada tahun 2021 lahan yang ditanami kedelai di Kabupaten Banyumas mencapai luas 1.218 hektar. 

“1.075 hektar lahan mendapatkan bantuan Saprodi berupa benih 50 Kg, pupuk NPK 50 Kg, Rizobium 250 Gram, pestisida 4 Liter, dan pupuk Hayati 2 Liter perhektar lahan, sementara lahan swadaya ada 143 hektar,” katanya.

Baca Juga:  Laka JLS, Diduga Alami Rem Blong, Tiga Orang Meninggal

Lebih lanjut Jaka Budi Santosa mengatakan, bahwa produksi kedelai antara 1,5 Ton sampai  1,8 Ton. Harga saat ini kisaran Rp.9.000, – hingga Rp.9.500, – per kilo. Bahkan di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas mencapai Rp.10.000,-. Artinya dengan umur 75 hari petani lebih diuntungkan. 

“Semoga untuk benih kedelai dan Saprodi ini sangat membantu para petani untuk membudidayakan kedelai, agar kedepan dapat dilanjutkan walaupun mungkin tidak mendapatkan bantuan lagi,” pungkasnya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!