HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Peristiwa Kebakaran Lapas Tanggerang Renggut Nyawa 41 Napi, Rutan Salatiga Gerak Cepat Cek Jaringan Listrik Untuk Antisipasi Adanya Korsleting Listrik

Andri saat mengecek jaringan listrik.

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Fakta mengenaskan peristiwa kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang mengakibatkan 41 orang narapidana tewas. Selain itu, dalam peristiwa tersebut juga menimbulkan 71 korban luka bakar ringan hingga berat.

Seperti diberitakan sebelumnya Kebakaran terjadi blok C Lapas Kelas 1 Tangerang pukul 01.45 WIB Rabu (8/9/2021) dini hari.

Prihatin dengan peristiwa musibah tersebut, Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano gerak cepat dan mengerahkan jajarannya untuk mengecek jaringan listrik Rutan Salatiga, dengan  yang berdaya tegangan 11.000  volt ampere, Kamis (09/09/2021).

Baca Juga:  Sawoeng Sworo: Harmoni dari Terminal Tingkir, Melodi untuk Nusantara

“Walaupun kita sudah secara berkala mengecek jaringan yang ada di Rutan ini dengan  selalu berkoordinasi dengan pihak kantor PLN, tetapi dengan adanya kebakaran yang diakibatkan konsleting listrik di Lapas Tangerang kita semakin meningkatkan antisipasi dalam melakukan pengecekan instalasi listrik,”kata Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano didampingi humas Nuryadi kepada harian7.com, Kamis (9/9/2021).

Baca Juga:  Operasi Lilin Semeru: Pos Pam JLS Besuki Selamatkan Anak Linglung dan Satukan dengan Keluarganya

Diungkapkan Andri, pada hari ini kami juga melakukan kroscek dan pengecekan rutin jaringan kelistrikan, apalagi dalam segi bangunan , Rutan Salatiga ini merupakan bangunan tua.

“Seperti yang sudah berjalan dalam pemeliharaan harian, apabila terjadi kendala kami segera melakukan cek dan menghubungi Pln selaku pihak terkait, termasuk belum lama ini kami juga menambah kekuatan daya  kelistrikan menjadi 11.000 volt ampere,”ungkapnya.

Baca Juga:  Virtual Run HDKD 2022, Andri: Kegiatan ini menjadi momentum pelecut semangat para jajaran Rutan Salatiga

Selain melakukan pengecekan Jaringan Kelistrikan, kita juga melakukan terobosan dengan menghadirkan sebuat alat ‘Emergency Call’ dimana alat ini menjadi tombol darurat yang terpasang disetiap ruangan kamar dan terhubung di Ruang Komandan Jaga dan Penjaga Pintu Utama.

“Sehingga apabila ada kejadian darurat, Warga Binaan tinggal memencet tombol emergency sehingga nanti Petugas bisa mengetahui dengan bunyi alarm dan nyala lampu kamar berapa yang menyalakan,”pungkas Andri.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!