Duh.. Selain Mangkrak, Embung di Desa Sirkandi Kini Beralih Fungsi Menjadi Arena Bermain Anak
Laporan: Iwan Setiawan | Kabiro Eks Karesidenan Banyumas
BANJARNEGARA,harian7.com – Pasca selesai dibangun pada tahun 2018 silam, sebuah embung yang berada di Dusun Salaraga RT 05 RW 05 Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara, hingga saat ini mangkrak atau tidak difungsikan.
Berdasar informasi dihimpun harian7.com, embung tersebut dibangun dengan perencanaan akan dijadikan tadah hujan yang fungsinya untuk membantu pengairan warga sekitar. Namun ironis, embung yang dibangun dengan anggaran biaya tidak sedikit tersebut justru terlihat mangkrak dan juga tidak terpelihara.
Disampaikan sejumlah sumber terpercaya, embung yang diduga bersumber anggaran hibah dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banjarnegara untuk Kelompok Tani Budi Leksana pada tahun 2018 lalu, ternyata berada di tanah pribadi milik warga. Parahnya, embung tersebut kini justru dijadikan arena bermain anak-anak.
Kepala Desa Sirkandi Giri Sarono saat ditemui harian7.com, Senin (13/9/2021) dikantornya menyampaikan, embung tersebut dibangun sebelum dirinya menjabat, sehingga dirinya mengaku tidak tahu sama sekali terkait embung tersebut.
“Keberadaan embung itu sudah ada sebelum saya menjabat Kepala Desa mas, jadi maaf saya tidak bisa menjelaskan, kalau ingin lebih detail lagi coba tanya Ketua Kelompok Tani, atau Dinas, karena dulu dikerjakan oleh warga sekitar,”jelasnya.
Sementara salah satu warga yang enggan dienggan disebutkan namanya mengatakan bahwa embung yang dibangun pada tahun 2018 tersebut tanpa diadakan musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat.
“Seingat saya tanpa ada musawarah dengan warga sekitar dan berdiri di tanah milik pribadi.”
“Embung dibuat atas pengajuan kelompok tani Budi Leksana namun seolah kelompok tani seperti ditinggalkan, padahal sesuai aturan kan yang berhak mengajukan kelompok tani, harusnya kan kelompok tani diajak kerjasama, tapi disini tidak ada komunikasi,”ungkapnya.
Dijelaskan warga, embung tersebut sudah diresmikan oleh Pertanian dan Peternakan pasca dibangun.”Embung itu meskipun hujan deras tidak bakalan sampai ada airnya, karena curah hujan jarang gede dan kondisi bangunan bisa dilihat kayak gitu, sudah rusak sampai besinya kelihatan,”tutur warga.
Dalam prasasti, lanjut warga, terlihat embung yang mempunyai volume dengan panjang 21 m, lebar 11 m dan ketinggian 2,5 m tersebut, dengan berada dititik koordinat 7522.109.44742 460.2 .0 M tersebut, tanpa disertai berapa jumlah anggarannya.
“Disitu hanya tertulis dari DAK BID Pertanian, namun diduga embung tersebut menghabiskan anggaran tidak sedikit,”terangnya yang diamini sejumlah warga lainya.
Sampai berita ini diturunkan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banjarnegara belum bisa dikonfirmasi.(*)
Tinggalkan Balasan