HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Jateng Ciptakan Transaksi Rp1,8 Miliar Dalam Gerakan Belanja Produk UMKM

Penulis : Andi Saputra | Editor : M.Nur

SEMARANG, Harian7.com – Sepanjang Ramadhan 2021, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FORKOM IJK) Jawa Tengah telah melakukan aksi nyata dalam mendorong UMKM dengan menginisiasi Gerakan Belanja Produk UMKM, hingga berhasil membukukan transaksi 3.752 paket senilai lebih dari Rp1,8 miliar

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa mengatakan FORKOM IJK Jawa Tengah juga melakukan aksi sosial dengan program wakaf Rumah Tahfizd yang sampai dengan saat ini telah terkumpul dana sebesar Rp127 juta. Dana wakaf tersebut akan digunakan untuk membangun rumah tahfidz Rijalul Quran di Mijen, Kota Semarang.

Baca Juga:  Hisense Meraih Penghargaan Brand Champion of the Year di Ajang Indonesia Brand Champion 2025

“Kegiatan tersebut diharapkan memberikan tambahan motivasi dan mempererat sinergi industri jasa keuangan dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi di Jawa Tengah,” ujarnya dalam acara daring Halal Bihalal FORKOM IJK Jawa Tengah 1442 H, Rabu (19/5).

Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan terima kasih kepada FORKOM IJK Jawa Tengah yang telah bersinergi dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di Jawa Tengah, memborong produk-produk UMKM.

Baca Juga:  Bootcamp Moklet Youth DigiTalent: Mempersiapkan Generasi Digital Malang

Dari semua yang ada, lanjutnya, pandemi Covid-19 tetap menjadi tantangan utama untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Namun harus optimis untuk menghadapi tantangan bersama, yaitu dengan mencapai pertumbuhan ekonomi 7% di akhir 2021.

“Ini diperlukan sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah dengan OJK dan pelaku Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah,”jelansya. 

Baca Juga:  SRIBUFEST 2024: Event Freelancer untuk Bangun Jaringan dan Peluang Kerja Tanpa Batas

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menuturkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi maka kredit UMKM perlu ditingkatkan porsinya karena saat ini masih berkisar di angka 18% dari total kredit secara nasional. Bunga KUR yang saat ini masih sebesar 6% perlu diturunkan.

“Saya berharap agar OJK dan Pemerintah Daerah dapat mengawal kebijakan pemulihan ekonomi Pemerintah Pusat,”pungkasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!