HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Ganjar Minta Bupati/Walikota Antisipasi Terjadinya Cluster Baru Pada Perayaan Syawalan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Penulis : Andi Saputra | Editor : M.Nur

SEMARANG, Harian7.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh Bupati/Wali Kota mengantisipasi keramaian yang kemungkinan terjadinya lonjakan cluster baru Covid-19 pada syawalan atau lebaran ketupat.

“Tepat seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri pasalnya tidak menutup kemungkinan terjadi pergerakan masyarakat pada acara itu dan kita tadi rapat dengan Menkes dan Mendagri dan diingatkan soal Lebaran Ketupat atau Syawalan, nanti semuanya harus siaga,”ujarnya, Selasa (18/5).

Baca Juga:  Cicut Sutiarso : Kita Sedang Membangun Zona Integrasi Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Menurutnya, perintah larangan mudik telah berakhir pada 17 Mei kemarin. sehingga ada kemungkinan orang akan mudik setelah tanggal itu untuk merayakan Syawalan bersama keluarga.

“Maka itu jadi catatan kita, Kamis besok harus siap-siap karena kemungkinan akan adanya arus masyarakat mudik setelah pembatasan-pembatasan kemarin dilakukan,” jelasnya.

Dia menambahkan, Semuanya harus menyediakan tempat untuk antisipasi situasi 14 hari setelah Lebaran dan 14 hari setelah Lebaran Kupat. Rumah sakit harus siaga, tempat-tempat isolasi harus ditambah, ICU dan juga tempat isolasi terpusat harus disiapkan termasuk SDM, obat-obatan dan lainnya. 

Baca Juga:  Gubernur Jateng : Waspadai Varian Baru Covid - 19

“Kalau itu membikin kerumunan tidak boleh, tapi kalau dibatasi silakan diatur. Teman-teman Kabupaten/Kota sampai level desa, camat dan lurah harus bekerja sama dengan Babinsa/Babhinkamtibmas untuk mengatur. Kalau tidak bisa diatur, harus tidak diizinkan,”pungkasnya. 

Baca Juga:  Ganjar Layangkan Protes ke Kemenpan RB, ASN Indisipliner Berat Harus Dipecat, Ini Tanggapan Rektor Undip

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menuturkan belum ada peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari pasca-Lebaran ini. Beberapa daerah memang ada sedikit peningkatan, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Pati, Kudus dan Grobogan.

“Tapi itu bukan dari pemudik, itu lebih banyak dari kasus yang muncul tinggi beberapa waktu lalu, yakni klaster keluarga,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!