HEADLINE

Prospek Cerah Budidaya Talas Beneng, Seorang Satpam Kini Berpenghasilan Ratusan Juta Perbulan

- Admin

Rabu, 21 Oktober 2020 - 02:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ardi Maulana (memegang batang talas bersama pembudidaya talas Beneng Jawa Tengah Bagian Selatan, di kebun Talas Beneng, Gungung Karang, Pandeglang, Prov. Banten)

Laporan: Indra W/ASB

ADVERTISEMENT

 


SCROLL TO RESUME CONTENT

PANDEGLANG,harian7.com – Menjalani profesi sebagai tenaga satuan pengamanan (Satpam) di sebuah perusahaan swasta, Ardi Maulana (32), warga Cilaja, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, tidak lantas berpuas diri. Pria yang akrab di sapa Kang Ardi ini terus berupaya mencari penghasilan tambahan dengan berdagang aneka jenis talas yang tumbuh liar di daerah asalnya.

“Dulu saya disela pekerjaan sebagai Satpam disebuah perusahaan swasta, mencari tambahan penghasilan dengan berdagang bermacam – macam talas dari daerah saya ke Jakarta dan Bogor,” ungkapnya pada wartawan di lokasi workshop Asosiasi Pembudidaya Talas Beneng, di lereng Gunung Karang, Desa Cilaja, Senin (19/10/2020).

Dari kerja kerasnya, Ardi menangkap peluang untuk memperdagangkan hasil hutan Gunung Karang berupa Talas Beneng, kepanjangan dari Talas Besar dan Koneng (Kuning dalam bahasa Sunda-red). Talas yang dulunya dibawa oleh VOC Belanda ke Indonesia, akhirnya dapat tumbuh dan berkembang baik di wilayah Gunung Karang, Pandeglang  Banten. 

Baca Juga:  Phapros Dukung Pemkot Semarang Bikin Jamu Cegah Virus Corona

“Saya dulu jual talas ke Bogor, kemudian ada seorang peneliti dari Australia yang menulusur asal muasal Talas Beneng untuk daunnya dijadikan tembakau,” jelas Ardi.

Dari hasil penelitian itulah akhirnya diketahui bahwa daun talas beneng bisa dijadikan tembakau yang tidak mengandung kadar nikotin. Belum lagi, tepung dari umbi talas beneng, memiliki kadar protein yang tinggi serta aman untuk dikonsumsi para penderita diabetes.

“Dari sekitar tahun 2017 lalu, saya mulai mengembangkan tembakau daun talas. Hingga membentuk perkumpulan petani talas beneng di sekitaran Kabupaten Pandeglang, yang kita kasih nama ASPUNTABEN,” imbuhnya.

Dari jerih payahnya untuk membudidayakan talas beneng di lereng Gunung Karang, dirinya kini mempunyai penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulannya.

Kemitraan Budidaya

Hasil yang diraih Ardi, tidak akan dimonopoli oleh dirinya dan ASPUNTABEN. Ardi beserta asosiasi pembudidaya talas beneng, Provinsi Banten membuka peluang kemitraan usaha pembudidayaan talas beneng.

Baca Juga:  Jumat Sehat Bersama Rutan Salatiga, Ratusan WBP Ikuti Senam dan Pengajian

“Kami berharap, banyak mitra usaha untuk budidiaya talas beneng, khususnya untuk generasi muda. Ini usaha untuk membantu program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah,” jelas Ardi.

“Seperti saat ini, saya telah menjalin kemitraan dengan adanya nota kesepahaman dengan CV Umbul Wono, dari Kabupaten Semarang, yang dikomando oleh Kyai Ali Masdar,” paparnya.

Untuk wilayah Jawa Tengah, ASPUNTABEN telah mempercayakan pembinaan mitra budidaya talas beneng kepada CV. Umbul Wono.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ali Masdar (49), menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan bibit talas beneng untuk memenuhi target ekspor daun talas kering sebesar 300 ton per bulan ke salah satu negara Eropa dan Australia.

“Kami telah mempunyai nota kesepahaman dengan Kang Ardi dan ASPUNTABEN. Harapan kami, Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Semarang bisa menjadi sentra talas beneng,” papar Ali Masdar.

Masih kata Ali Masdar, bahwa usaha ini tidak ada ruginya. Karena dari mulai umbi hingga daun bisa laku terjual. 

Baca Juga:  Kendal Menjadi Kabupaten ke-Dua dengan Jumlah Kasus Kematian Akibat DBD se-Jateng, Begini Jelasnya

“Kami siap menerima semua produk budidaya talas beneng,” katanya. 

CV. Umbul Wono telah menyiapkan lahan lebih kurang 150 hektar untuk di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Selain untuk pembudidayaan talas beneng, CV. Umbul Wono juga telah membina kemitraan dengan salah satu kelompok tani di wilayah Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang untuk membuat demlot pertanian terpadu. 

“Kami saat ini telah memulai bahasan kemitraan dengan satu kelompok tani di Kecamatan Bringin untuk membuat demlot pertanian terpadu,” jelas Ali Masdar yang juga seorang pengusaha budidaya ikan lele.

Ditandaskan oleh Ali Masdar, bahwa pihaknya telah membuat tim kerja untuk pengembangan budidaya talas beneng dari pembibitan, pengolahan pupuk dan produk turunan talas beneng.

“Kami sudah ada tim kerja, dari ahli pertanian, ahli pupuk, tim IT dan marketing untuk membuat nyaman mitra – mitra kami nantinya, karena untuk pembibitan kami juga telah bermitra dengan CV. Berkah Karya di wilayah Kecamatan Pabelan,” tandas Ali Masdar. (*)

Berita Terkait

Pengendara Motor Luka-Luka Usai Tabrak Truk di Jalan Lingkar Selatan Salatiga
Kolaborasi Strategis, Laras Asri Resort & Spa Angkat UMKM Lewat Bazar Kreatif
Polemik! VIP Social Bar Salatiga Buka Suara, Sindir Undangan Dadakan dan Sikap Tak Konsisten Dinas Terkait
Mobil Tua, Semangat Muda! Komunitas Zeusa Buktikan Zebra dan Espass Masih Digdaya
Berkelakuan Baik, 62 Napi Buddha di Jateng Dapat Remisi Waisak
Berteduh Saat Hujan, Dua Motor Hanyut di Salatiga! Salah Satunya Milik Pembeli Mie Ayam
Banjir dan Longsor Terjang Salatiga Usai Hujan Deras, Warga Panik Selamatkan Barang
Gus Hana, Sang Gandrung Moderasi dari Kudus, Jejak Inovatif Penyuluh Agama Islam yang Menginspirasi Jawa Tengah

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:27 WIB

Pengendara Motor Luka-Luka Usai Tabrak Truk di Jalan Lingkar Selatan Salatiga

Selasa, 13 Mei 2025 - 16:59 WIB

Polemik! VIP Social Bar Salatiga Buka Suara, Sindir Undangan Dadakan dan Sikap Tak Konsisten Dinas Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:01 WIB

Mobil Tua, Semangat Muda! Komunitas Zeusa Buktikan Zebra dan Espass Masih Digdaya

Selasa, 13 Mei 2025 - 03:14 WIB

Berkelakuan Baik, 62 Napi Buddha di Jateng Dapat Remisi Waisak

Senin, 12 Mei 2025 - 21:09 WIB

Berteduh Saat Hujan, Dua Motor Hanyut di Salatiga! Salah Satunya Milik Pembeli Mie Ayam

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:06 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Salatiga Usai Hujan Deras, Warga Panik Selamatkan Barang

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:22 WIB

Gus Hana, Sang Gandrung Moderasi dari Kudus, Jejak Inovatif Penyuluh Agama Islam yang Menginspirasi Jawa Tengah

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:31 WIB

Kembangkan Pokjaluh Web dan SMART ZIS: Mustaqim, Sang Inovator Hukum Zakat Asal Salatiga Borong Juara 1 PAI Award 2025 Jateng

Berita Terbaru

error: Content is protected !!