HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kabar Gembira, Tomat Hitam Asal Getasan Akan Diekspor ke Dubai

Bupati Semarang Mundjirin mendampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, saat panen tomat hitam di Getasan.

UNGARAN,harian7.com  – Kementerian Pertanian akan memfasilitasi ekspor komoditas tomat hitam (solanum lycopersicum) hasil budidaya kelompok tani (Kelomtan) Citra Muda Dusun Sidomukti Desa Kopeng Getasan ke Dubai Uni Emirat Arab. Demikian diungkapkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, usai melakukan panen tomat hitam dan kale (borecole) di lahan Kelomtan Citra Muda Getasan, Sabtu (27/6/2020) kemarin.

Diungkapkannya, permintaan pasar di sana belum bisa dipenuhi petani di tanah air. “Kementan akan membantu ekspor ke sana karena permintaannya unlimited,”ungkap Syahrul.

Baca Juga:  Jubir Satgas Penanganan Covid-19: Tekan Penyebaran Infeksi Virus, Pemdes Kab Magelang Didorong Untuk Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Syahrul menambahkan, Kelomtan Citra Muda membuktikan sektor pertanian mampu bertahan di tengah krisis ekonomi saat pandemi virus Corona kali ini.

“Mereka bisa mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp350 juta perbulan. Ini bukti bahwa pertanian bisa jadi alternatif pendapatan,” katanya kagum.

Syahrul meminta Dirjen Prasarana dan Sarana Pertania (PSP) untuk membuat duplikasi program kerja Kelomtan Citra Muda di dua tempat untuk meningkatkan mutu dan jumlah produksi sayuran organik. Rencananya program kerja itu akan dilaksanakan di Sumatera Utara dan satu di wilayah Indonesia Timur.

Baca Juga:  Alhamdulillah, Bocah Yang Ditemukan Dalam Keadaan Linglung Akhirnya Akan Dijemput Keluarganya

Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin menjelaskan, potensi pertanian organik di wilayahnya sangat besar.

“Permintaan sayuran organik terus meningkat. Tidak hanya untuk pasar lokal namun juga untuk ekspor,” ujarnya.

Ketua Kelomtan Citra Muda Shofyan Adi Cahyono menjelaskan, setiap bulan kelompoknya dapat memanen 15 ton sayuran organik aneka jenis. Selain daun kale curly, dia dan sekitar dua puluh orang temannya juga menanam selada merah, selada hijau, lettuce, tomat, cabai juga kol ungu. Total ada 20 jenis sayuran organik yang ditanam di lahan seluar sepuluh hektar.

Baca Juga:  Calon Wakil Wali Kota Salatiga, Sri Wahyuni: Perempuan Tangguh Melawan Stunting dan Kekerasan Terhadap Perempuan

“Alhamdulillah, selama dua bulan di awal masa pandemi, pemasaran kami meningkat hingga 300 persen,” akunya bangga.

Ditambahkan, penjualan komoditas berlabel “Sayur Organik Merbabu” ini dilakukan online. Tersedia akun Instagram @sayurorganikmerbabu dan diantar langsung ke pemesan. Seluruh produk telah mendapatkan sertifikasi dari organik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI.

“Penjualan sayur organik menjangkau seluruh kota besar di Jawa dan Kalimantan,” terangnya.(Arie Budi/rls/jnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!