Bupati Semarang: “Semangat Gotong Royong Harus Terus Kita Kembangkan Dalam Menghadapi Kondisi Luar Biasa Saat Ini’’
![]() |
Munjirin saat menyerahkan bantuan. |
Editor: Choerul Ama
Ungaran, harian7.com – Bupati Semarang H Mundjirin menghargai atas upaya warga
yang secara mandiri membantu tetangga sekitarnya memenuhi kebutuhan sehari-hari
di tengah Pandemi Covid-19. Menurutnya, kondisi saat ini merupakan kejadian
luar biasa yang membutuhkan dukungan semua pihak.
“Semangat gotong royong harus terus kita kembangkan menghadapi kondisi luar
biasa saat ini. Saya hargai ada warga yang membantu tetangganya untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari,” katanya saat sambutan penyerahan bantuan sembako
bagi warga terdampak Covid-19 di aula Kantor Kecamatan Ungaran Timur, Desa
Kalongan, Rabu (6/5/2020) siang.
Penyerahan bantuan sembako dilakukan secara simbolis oleh Bupati Semarang
kepada Kades Kalongan, Yarmuji. Selain itu saat penyerahan bantuan juga turut dihadiri Wakil
Bupati H Ngesti Nugraha SH MH, Ketua TP PKK Hj Bintang Narsasi Mundjirin dan
beberapa anggota DPRD serta para kades dan lurah.
Menurut Bupati, pandemi Covid-19 ini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Diakuinya, kemampuan keuangan Pemkab Semarang relatif terbatas untuk
menanggulangi dampak sosial ekonominya. Meski demikian, Bupati tetap meminta
Dinas Sosial untuk terus mendata warga terdampak Covid-19. Tak hanya warga
ber-KTP Kabupaten Semarang, dia juga meminta bantuan juga dapat diberikan
kepada warga yang menetap sementara jika keadaan darurat.
Warga juga diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah
ditetapkan Pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Korona lebih luas.
Pada kesempatan tersebut, Camat Ungaran Timur Arif Budianto menambahkan jumlah
bantuan sembako yang diterima sebanyak 4.484 paket. Bantuan itu akan disebar di
lima desa dan kelurahan yang ada. Selain itu pihak kecamatan sudah melakukan
sosialisasi secara intensif agar warga yang mampu dapat membantu tetangganya
yang kekurangan.
“Sosialisasi dilakukan saat pertemuan dengan para kades dan lurah. Hasilnya,
sudah ada warga yang melaksanakan wilayah Kalirejo,” terangnya.
Sementara itu tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Ari Prasetyawan
menjelaskan pendataan warga terdampak masih terus dilakukan. Dia telah menerima
tambahan usulan warga penerima dari salah satu desa. “Sudah saya sampaikan ke
Dinsos,” katanya.(Shodiq/rls/jnd)
Tinggalkan Balasan