HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Anjing Pelacak Unit Satwa K-9 Polres Salatiga Dilatih Lacak Korban Bencana Alam

Salatiga,harian7.com – Keberadaan anjing pelacak atau unit K-9 sangat membantu polisi dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan keamanan. Tak sembarang anjing dipilih untuk menjadi unit K-9, perlu proses seleksi dan latihan khusus untuk membentuk kemampuan anjing tersebut.

Untuk itu, Unit Satwa K-9 Satuan Sabhara Polres Salatiga, menggelar latihan rutin untuk mengasah keterampilan atau kemampuan satwa (Anjing pelacak).

Kali ini, Unit Satwa K-9 Polres Salatiga, bersama Salatiga Dog Comunity melaksanakan latihan SAR, di Tretop Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (14/9/2019).

Baca Juga:  Tragedi Banjir Bandang di Simalungun: Polres Bersinergi Evakuasi Pasangan Suami Istri Meninggal 

Adapun latihan dimulai pukul 09.00 Wib dan diikuti 30 orang ini,  melakukan pelacakan terhadap  korban tertimbun (Material longsor – red) yang masih hidup. Bertindak sebagai pelatih narasumber Rahmad dari SAR DOG Jateng.

Disela latihan Banit Satwa K9 Polres Salatiga, Bripka Agus Sudarmanto saat di konfirmasi harian7.com mengatakan, latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan satwa dalam melaksanakan tugas kedepan.

Baca Juga:  Bukti Nyata Perang Melawan Jaringan Internasional, Polda Jatim Bongkar 819 Kasus Narkoba dalam 100 Hari Asta Cita 

“Latihan ini dilaksanakan secara rutin  agar kemampuannya tidak menurun,”kata Bripka Agus.

Untuk hari ini dilaksanakan latihan SAR dengan dilakukan pelacakan terhadap korban bencana alam yang tertimbun.

“Latihan SAR ini untuk menghadapi bencana alam yang tidak  terduga. Mengingat di wilayah Jawa Tengah banyak titik rawan bencana alam,”tutur Bripka Agus.

Bripka Agus menambahkan, pada latihan kali ini  kita terapkan Satwa Barry dengan metode menggaruk saat menemukan jenasah, atau istilah lain disebut SAR Cardaver.

Baca Juga:  Polda Jateng Periksa Psikologi Oknum Polisi Perusakan Mobil di Kendal

“Jika anjing menggonggong saat menemukan korban tertimbun itu bertanda korban masih hidup. Namun jika hanya menggaruk – garuk bertanda korban sudah meninggal. Setelah anjing menemukan sesuatu pasti si pawang memberikannya riwerd, berupa mainan  namanya kong,”jelasnya.

“Untuk terus mengasah kemampuan satwa (Anjing pelacak), kedepan akan dilaksanakan latihan lagi di Karangannyar,”pungkasnya. (M.Nur/ Widodo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!