Penemuan Mayat Dibelakang Rumah Ternyata Bukan Korban Penganiayaan Tapi Gantung Diri, Samiyah : ‘Tali Itu Saya Bakar di Tungku Karena Malu Dengan Warga’
Ungaran,harian7.com – Peristiwa penemuan mayat laki-laki tergeletak di belakang rumah yang sempat menggemparkan warga Dusun Silowah RT 01 RW 06 Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, pada Selasa (23/4/2019) kemarin, akhirnya terungkap.
Seperti diberitakan sebelumnya sesosok mayat tersebut diketahui bernama Pamuji (35) warga Sobokarti, Kota Semarang. Awalnya masyarakat meyakini bahwa mayat tesebut adalah korban penganiayaan.
Namun setelah di lakukan penyelidikan dan olah TKP serta visum oleh jajaran Polres Semarang, terungkap fakta jika mayat tersebut bukan korban penganiayaan melainkan akibat gantung diri.
“Hasil dari pemeriksaan dan visum dinyatakan korban bukan korban penganiayaan melainkan karena gantung diri,”kata Kapolres Semarang, AKBP Adi Sumirat melalui Kasubag Humas Polres Semarang, IPTU Budi S kepada harian7.com, Rabu (24/4/2019).
Berita sebelumnya:
Ditemukan Mayat Laki-laki Diduga Korban Pembunuhan
Lanjut IPTU Budi S, sebelum ditemukan dalam kondisi tewas, awalnya korban datang kerumah orantuanya bernama Siyamah pada hari Selasa (23/4/2019) sekira pukul 11.00 Wib. Oleh ibunya korban diberi makan siang. Setelah korban selesai makan lalu keluar rumah melalui pintu belakang.
“Setelah selesai makan korban keluar rumah, sedangkan Siyamah (Ibu korban) sedang mengasuh keponakannya didepan rumah. Selang beberapa waktu yakni sekira pukul 15.30 Wib, Siyamah pergi kebelakang rumah untuk menyalakan air, sontak ia kaget saat melihat anaknya dalam kondisi gantung diri dipohon kopi,”jelasnya.
Melihat kondisi tersebut , spontan Siyamah mengambil parang dan memotong tali yang di gunakan untuk gantung diri anaknya. Kemudian korban terjatuh dan kepalanya terbentur batu hingga mengalami luka robek dan berdarang.
“Jadi setelah mayat anaknya terjatuh, Siyamah mengambil tali yang di gunakan korban gantung diri lalu dibakar ditungku dalam dapur agar tidak diketahui oleh warga jika anaknya meninggal karena gantung diri lantaran malu dengan tetangga. Selanjutnya sekira pukul 16.30 Wib Siyamah meminta tolong kepada warga dan mengatakan jika anaknya telah Meninggal dunia,”tambah IPTU Budi.
Korban dinyatakan murni tewas karena gantung diri berdasarkan hasil visum jika korban meninggal karena jeratan tali pada leher, bukan luka dikepala bagian belakang seta keluar sperma dari kemaluan korban.
“Korban diduga nekat bunuh diri karena ada permasalahan KDRT terhadap istrinya di Semarang, hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit. Saat ini istrinya korban dirawat dirumah sakit Panti wilasa Semarang,”pungkasnya. (Arie Budi)
Tinggalkan Balasan