Suka Duka Seorang Guru, Kesuksesan Murid Adalah Sebuah Kebanggaan
Temanggung,Harian 7.com – Berprofesi menjadi seorang guru tidaklah mudah, berbagai rintangan baik suka maupun duka harus dilalui. Bahkan tanggung jawab yang besar pun harus dipikul sebagai wujud bentuk pengabdian. Demikian diungkapkan Fera Putri Aneksi(24) seorang guru di SD Negrei 1 Candi Mulyo,Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jumat (12/01/2018).
Sebagai guru pengajar di kelas 2, ia menganggap anak didiknya seperti halnya anak kandung sendiri. Baginya menjadi seorang guru adalah sebuah kebanggan karena telah diberi kepercayaan oleh orang tua anak-anak didiknya.
“Menjadi Guru Adalah Pengabdian, Menjadi Guru Berprestasi Adalah Kebanggaan, karena pendidikan bukanlah segala – galanya, namun segala – galanya berawal dari pendidikan. Bagi saya bisa mencerdaskan anak anak didik adalah sebuah kebanggan,” tutur Putri.
Hal senada diungkapkan Sarwanto S,Pd (54) Kepala Sekolah SD Negri 1 Candi Mulyo, kepada harian7.com ia menyampaikan, guru adalah mentor dan panutan untuk murid-murid mereka. Mereka mampu mempengaruhi pikiran muda serta menanamkan nilai sosial dan moral baik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Dalam mendidik muridnya pun mereka akan memberikan keterampilan, entah itu keterampilan dalam berpikir ataupun keterampilan hidup untuk mengatasi masa depan.
“Layaknya sebagai orang tua, seorang guru akan merasa bangga jika anak didiknya kelak menjadi orang yang sukses dan bisa mencapai impiannya. Seorang guru akan merasa bangga karena perjuangan dan kerja kerasnya selama ini tidaklah sia-sia. Ia pun akan beranggapan bahwa niatnya untuk mendedikasikan dirinya demi anak-anak telah membuahkan hasil,”ungkap Sarwanto.
Lanjut Sarwanto, Jika salah satu anak didiknya tertimpa oleh masalah, maka dengan segera ia akan membantu mencari jalan keluarnya. Bahkan ia rela melakaukan apapun untuk anak didiknya tersebut.
“Meskipun kita tahu tidak semua guru seperti itu, karena kini kita banyak menyaksikan bahwa banyak guru yang sikapnya menyeleweng. Tapi tidak semua guru seperti itu, karena masih banyak guru yang benar-benar tulus untuk mendidik anak-anak didiknya seperti yang di yang dilakukan Fera Putri Aneksi(24),”terangnya.(Wahono)
Tinggalkan Balasan