Petani Banjarnegara Panen Raya Padi Pahisa Seed, Pemerintah Jamin Harga Gabah Setabil, Bansos Belum Turun Berebut Untuk Gepyok
![]() |
Istimewa |
Laporan: Iwan Setiawan
BANJARNEGARA,harian7.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Taruna Tani menggelar Panen Raya padi hibrida varietas Pahisa di Desa/Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Rabu (10/08/2022) siang.
Kegiatan panen raya padi hibrida varietas Pahisa tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan PT Antariksa sebahai produksen pupuk, CV Semi, selaku mitra BB Padi Subang dan Perusahaan penyedia pestisida PT Kapal Terbang.
Turut hadir dalam kegiatan panen raya padi hibrida vaientas Pahisa, BB Padi Subang Nita Katrina MSI dan Shinta DA, BRIN (Dr Indratuti A Rumanti dan Bayu Pramono SP), Suparman Kabid Pertanian dan Perikanan Dintankannak Banjarnegara dan Sunarko ketua Gapoktan Taruna Tani, Sulistiyono, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Susukan serta masyarakat desa Susukan dan sekitarnya.
Data potensi hasil jenis padi Pahisa Seed (padi hibrida) indonesia adalah 12,8 ton/ha. Tanaman ini lebih tahan terhadap penyakit dan hawar daun. Disampikan itu anakan lebih banyak, tahan asem – aseman dan tahan kering.
Dalam kesempatan ini dinas Pertanian dan perikanan Kabupaten Banjarnegara memperkenalkan alat memanen padi Combine Havester.
![]() |
Istimewa |
Pemerintah akan membantu petani agar harga gabah tetap setabil yakni dengan cara catatan cara memanen pagi tidak secara gepyok namun menggunakan combine Hanvester.
“Alat ini merupakan teknologi baru untuk menekan biaya operasional panen manual sekaligus mengatasi semakin menurunnya tenaga kerja di bidang pertanian,” jelas Suparman.
Ditempat sama Sulistiyono menyampaikan jika dengan menggunakan Combine Havester lebih efisien dan biaya yang di keluarkan petani lebih sedikit.
Disamping itu Ia sangat prihatin bila saat ini untuk mencari tenaga kerja di bidang pertanian sangat sulit karena para pekerja sudah mendapatkan bantuan sosial berupa beras.
“Namun jika bantuan sosial belum turun seperti sekarang ini para pekerja saling berebut untuk gepyok atau ikut panen padi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan