HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Pers di Era Kini Punya Tanggung Jawab ‘Memayu Hayuning Bawana’

Penulis: Sugayo Jawama

Pers Tidak Pernah Berhenti Mendampingi Masyarakat

SEMARANG | HARIAN7.COM –  Di tengah tantangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan) menjadi mainan generasi Z, wartawan harus punya integritas. Dengan demikian insan pers akan menggaungkan apa yang menjadi kebutuhan dan hak masyarakat, dan mengedukasi dengan berbagai hal sehingga masyarakat menjadi tercerahkan atas isu yang selalu berkembang.

Baca Juga:  Polres Salatiga Masih Selidiki Peristiwa Kecelakaan Mobil Yang Ditumpangi Selebgram Angela Charlie

Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati yang mewakili Pj Gubernur Jateng saat memberikan sambutan dalam Puncak Resepsi Hari Pers Nasional 2025 HUT ke-79 PWI Tingkat Jateng di Pendapa Bupati Blora, Sabtu malam 15 Februari 2025.

”Pers sesungguhnya punya peran mengubah perilaku masyarakat, maka dibutuhkan komitmen dan effort kuat agar selalu menjaga integritas,” kata Ema.

Baca Juga:  14 Hari Operasi Zebra Candi 2023 di Salatiga, 702 Pelanggar Ditindak

Acara puncak resepsi dihadiri Bupati Blora Arief Rohman bersama anggota Forkopimda, Komisioner Bawaslu Jateng Sosiawan, Rektor Universitas Semarang Dr Supari ST MT, para mitra kerja PWI, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tedjo, Ketua PWI Jateng Amir Machmud bersama jajaran, perwakilan PWI kabupaten/kota se-Jateng dan perwakilan IKWI.

Baca Juga:  Sidang Perdana Laka Maut Mobil Pajero di Jalan Osamaliki , Pihak Terdakwa Minta Maaf Kepada Keluarga Korban

Perayaan puncak HPN 2025 tingkat Jateng di Blora semalam tergolong spesial. Selain orasi jurnalistik yang disampaikan seorang akademisi yaitu Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang Prof Dr Pulung Nurtantio Andono ST MKom, juga diberikan penghargaan kepada pemenang Lomba Guru Menulis, Lomba Jurnalistik dan Lomba Video Konten City Tour.

Baca Juga:  Usulan Kontroversial: Pemilu Diadakan Setiap 10 Tahun, DPR Pertimbangkan Efisiensi Biaya

Sebelumnya, pada Sabtu (15/2), sejak pagi hingga sore, peserta juga diajak mengunjungi empat destinasi wisata yang dikembangkan Kabupaten Blora, yaitu eksotika Goa Terawang dengan kafe kopinya, Desa Wisata Bangsri dengan pesona Noyo Gimbal View, desa wisata berbasis budaya Kampung Samin di Desa Klopoduwur, serta Kopi Santen di Desa Jepangrejo.

Baca Juga:  Hadiri Hoegeng Awards 2024, Wamen ATR/Waka BPN Turut Apresiasi Polisi Teladan

Bersejarah

Maka cukup beralasan jika Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menilai HPN di Blora merupakan peyelenggaraan bersejarah. Apalagi, destinasi wisata yang dikunjungi peserta HPN memiliki faktor pembeda yaitu memadukan unsur intelektualitas, eksotika alam, kultur masyarakat, dan potensi kuliner.

Baca Juga:  Pjs. Bupati Sidoarjo Ajak Warga Jaga Kebersihan Lingkungan, Gelar Bersih-Bersih Sungai dan Alun-Alun

”Ini hanya muncul jika daerah dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki visi besar untuk membuat perubahan dibanding sebelumnya. Kondisi ini membuat kami terusik dengan pertanyaan, apa yang bisa dilakukan media untuk ikut memajukan Blora? Dan harapan kami ke depan, hubungan pers dan bupati makin direkatkan karena kepentingan yang sama yaitu bagaimana ‘sesarengan mbangun’ Blora,” tandasnya.

Baca Juga:  Dilema Susu Lokal dan Kecewa, Para Peternak Sapi di Getasan Bagikan Ribuan Liter Susu Gratis

Maka, mengusung tema HPN 2025 Jateng yaitu ”Membangun Wartawan Berakhlak dan Fondasi Membangun Negeri”, Amir mengatakan, bahwa pers tidak akan pernah berhenti mendampingi unsur masyarakat mana pun, dalam hal ini Pemkab Blora guna membangun Blora lebih jauh lagi.

Dalam kesempatan itu, Amir menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung PWI dalam suksesnya penyelenggaraan HPN 2025.

Baca Juga:  Hari Ini, Piala Ketua DPRD Purbalingga Digelar Di Stadion Goentor Darjono Purbalingga

Bupati Blora Arief Rohman juga berharap sinergitas antara Pemkab dengan insan pers terus terawat. Apalagi dengan segenap potensi yang dimiliki, Blora terus berusaha melestarikan alam dan kearifan lokal untuk kemajuan masyarakatnya.

Baca Juga:  Sadis! Pria di Semarang Bunuh Ibu Kandung, Pelaku Ditangkap Setelah Lima Hari Bersembunyi

Sementara itu, dalam orasi jurnalistiknya, Prof Pulung banyak memotret bagaimana seharusnya posisi pers di tengah gelombang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dengan bahasa memikat, rektor muda ini banyak menyampaikan filosofi Jawa dan cerita pewayangan untuk menggambarkan peran pers.

Baca Juga:  100 Hari Kejaksaan RI: Restorative Justice dan Penegakan Hukum Jadi Fokus Utama

Dia memulai dengan pepatah Jawa ”Suradira jayaningrat lebur dening pangestuti” dalam konteks AI. Artinya, segala keangkuhan teknologi akan luluh dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. ”Robot-robot cerdas itu nantinya harus dirangkul bukan dijadikan musuh,” tandas dia.

Baca Juga:  Diskusi Parenting SD St. Theresia Marsudirini 77: Merangkul Tantangan Pendidikan Anak Generasi Alpha di Era Digital

Prof Pulung mengatakan, saat ini kita sedang menyaksikan perkembangan industri pers yang berubah drastis. Pada satu sisi, medsos, AI, dan internet membuat kita bisa mengakses apa saja, termasuk resep gado-gado bisa ditemukan dalam waktu satu detik.

Baca Juga:  Kasus Judi Online Diungkap, Pemuda 19 Tahun Dibekuk Polisi

”Mesin inilah yang memunculkan citizen journalism. Lihat saja masyarakat dengan ponsel di tangan, mereka pertama mengunggah berita. Itu bagus, tapi informasi yang cepat tersebar, bisa salah. Siapa yang harus memverifikasi? Ya pers, karena untuk memastikan bahwa berita tak hanya cepat, tapi juga benar,” bebernya.

Baca Juga:  Gerak Cepat, PSIS Datangkan Pelatih Fisik

Lanjut dia, Berkat AI, penulisan berita jadi rutin, terutama skor sepak bola dan harga saham. Bisa diotomatisasi dan membantu redaksi. Di AI ada juga teknologi Defect, yaitu kecerdasan buatan untuk membuat video, gambar, suara seseorang agar terdengar, terlihat seperti orang lain. Teknologi ini biasanya digunakan untuk hiburan, film, tapi juga menakutkan karena bisa disalahgunakan menyampaikan informasi palsu atau penipuan.

Baca Juga:  Kereng: Camilan Legendaris Magelang yang Tak Lekang oleh Waktu

Ditambahkan Prof Pulung, hoaks bisa menyebar bagai nyamuk di musim hujan. Gatal dan bikin kita emosi. Dalam cerita pewayangan Mahabarata (dia menggambarkan Resi Drona yang kena hoaks), betapa kabar palsu bisa membuat pemimpin kehilangan arah, dan mengubah alur sejarah. Apalagi di era sekarang, kecepatan forward WA melebihi kecepatan anak panah Arjuna.

”Di sinilah peran pers berfungsi layaknya penyemprot nyamuk untuk mengeliminasi ketidakbenaran sebelum menimbulkan efek gatal yang lebih parah,” tandasnya.

Baca Juga:  Babak Belur Dihakimi Masa Setelah Tertangkap Mecuri Bibit Bawang Merah

Sebagai insan pers, kata dia, kita punya tanggung jawab ”Memayu hayuning bawana” yaitu memelihara keindahan dan keharmonisan dunia. Artinya, pers tak boleh membesar-besarkan berita sensasional hanya demi klik, tapi diminta melahirkan berita bermutu demi kebaikan bersama.

Baca Juga:  Mako Polres Cilacap Dan Asrama Polri Ditanami Pohon Trembesi

Di bagian lain, Sasongko Tedjo mengatakan tantangan yang dihadapi wartawan sangat banyak, termasuk industri media. Pasalnya berdasarkan riset Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dari ribuan media online hanya 2 persen yang hidup sehat dan sustain.

Baca Juga:  Pesta Miras di Balai Kota: 64 Pemuda Diamankan, Polisi Temukan Sajam

”Tantangan lain, terjadinya tsunami informasi. Tapi apa pun kemajuan AI, ada fungsi-fungsi wartawan yang tak bisa tergantikan. AI bikin kerja wartawan begitu mudah dalam investigasi, tapi kerja yang sesuai Kode Etik Jurnalistik hanya wartawan yang harus melakukan,” tandasnya.

Baca Juga:  Brak! Kecelakaan Dua Sepeda Motor di Simpang Tiga Blotongan, Tiga Orang Terluka

Dalam resepsi semalam, diberikan penghargaan kepada pemenang lomba karya jurnalistik. Tampil sebagai juara I-III masing-masing Puput Puspitasari (PWI Kota Magelang), Marni Utamining (Purworejo), dan Alkomari (Semarang).

Baca Juga:  Wisatawan Asal Bogor Terseret Ombak di Pantai Carita, Satu Orang Hilang

Untuk lomba video city tour, juara I-III yaitu Instagram @chalies_anwar, @andosupriyanto, dan @ekosans. Juara I-III guru menulis, masing-masing Triyuli Setyoningrum (SMAN 1 Blora), Fitri Andriani (SMPN 1 Blora), dan Andrian Taufiqurohman (MI Miftahul Jannah).

Baca Juga:  Bantu Entaskan Kemiskinan Exstrim, Disnakertrans Provinsi Jateng Hadir di Banjarnegara Berikan Pelatihan Kepada KWT Sirkandi

Selain itu, diserahkan penghargaan kepada Bupati Blora Arief Rohman, Prof Pulung, serta PWI Kabupaten Pekalongan, PWI Kabupaten Kudus, PWI Kabupaten Rembang, dan PWI Kabupaten Blora, masing-masing sebagai PWI teraktif.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!