HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Polsek Paron Bersama Koramil Gelar Pengamanan Acara Ritual Budaya Ganti Langse di Srigati

Masyarakat saat akan menggelar acara ritual budaya ganti langse di srigati. 

NGAWI, harian7 com – Momentum bulan Muharram 1444 H atau dikenal dengan bulan Suro tahun 2022 bagi warga Ngawi ada yang memanfaatkannya untuk kegiatan ritual di tempat tempat tertentu yang dijadikan simbol atau petilasan para leluhur.

Srigati sebagaimana disebut alas Ketonggo yang terletak di Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi adalah salah satu tempat yang konon dahulu dipakai sebagai Pesanggrahan Prabu Brawijaya V untuk berdoa sebelum meneruskan perjalanan ke puncak gunung Lawu untuk bertapa.

Dua tahun yang lalu Pandemi covid-19 masih mewabah dan ritual budaya Ganti Langse di Srigati menjadi fakum, namun di tahun 2022 pandemi covid-19 nampak melandai dan Pemerintah sudah memberikan kebijakan kelonggaran bagi masyarakatnya dan untuk wilayah Kabupaten Ngawi masuk kategori PPKM Level 1.

Untuk itu kegiatan ritual Ganti Langse di Petilasan Prabu Brawijaya V pada pertengahan bulan Muharram 1444 H tepatnya tanggal 12 malam 13 Agustus 2022 kembali digelar oleh masyarakat desa Babadan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.

Baca Juga:  Sambut HUT RI ke-77, Desa Sine Gelar Carfree Day dan Jalan Sehat

Hal tersebut direspon antusias oleh ratusan orang dari kalangan masyarakat lokal bahkan ada yang datang dari luar kota seperti Semarang, Wonogiri, Surabaya, dan lain lain untuk mengunjungi acara ritual Ganti Langse dengan harapan mendapat pembagian sobekan kain Langse atau kain mori.

Sementara diwaktu dan ditempat yang sama juga ada perkemahan dari pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA se Kecamatan Paron dalam menyambut hari Pramuka, sehingga semakin menambah banyaknya orang yang berkumpul untuk menonton acara ritual tersebut.

Untuk itu Kepolisian Sektor Paron mengantisipasi kerawanan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dengan menggelar personelnya agar tidak berkembang menjadi gangguan Kamtibmas dan menjadi tempat penyebaran Covid-19 ditempat tersebut.

Baca Juga:  Antisipasi Karhutla, Polsek Karanganyar Ngawi Gelar Patroli Bersama Perhutani

Ditemui saat memipimpin pengamanan, Kapolsek Paron AKP Didik Supriyanto S.H. mengatakan, personel Polsek Paron bersama personel Koramil Paron hari ini menggelar pengamanan kegiatan masyarakat berupa ritual Ganti Langse di Palereman Agung atau Pesangrahan Prabu Brawijaya V yang kala itu untuk melakukan doa sebelum naik ke puncak gunung Lawu untuk bertapa.

“Ya, hari ini Jum’at tanggal 12 Agustus 2022 pukul 18.30 Wib hingga 19.15 Wib 8 personel Polsek Paron bersama 3 personel Koramil melaksanakan pengamanan ritual Ganti Langse di Pesangrahan Prabu Brawijaya V di Srigati desa Babadan Kecamatan Paron,” tutur Didik.

Menurut Didik, ritual Ganti Langse tersebut dilakukan setiap tahun sekali tepatnya saat tanggal 14 malam 15 bulan Muharram.

“Kegiatan tersebut dihadiri oleh Forpimcam Paron, Kades Babadan, Perangkat Desa Babadan, Sesepuh Srigati, Juru kunci Srigati Mbah Nolik serta tokoh agama dan tokoh masyarakat,” tambah Didik.

Baca Juga:  Sambut Hari Kemerdekaan RI ke-77, Forkopimcam Sine Ngawi Adakan Upacara

Pengamanan kegiatan masyarakat tersebut, lanjut Didik, dititik beratkan pada tempat tempat rawan potensi kejahatan seperti 3C, pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) serta kejahatan lainnya.

“Yang utama kita cegah dan kendalikan penyebaran Covid-19, kita lakukan himbauan dan mengingatkan agar pengunjung selalu memakai masker dan menjaga jarak ditempat kerumunan,” kata Didik.

Sementara itu Kepala Desa Babadan Siti Yusmini S.Pd. selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan, prosesi ganti Langse diawali dengan Penyerahan kain mori baru dari panitia kepada juru kunci Mbah Nolik.

“Selanjutkan Mbah Nolik mengganti kain mori yang lama dengan yang baru di dalam Palenggahan Prabu Brawijaya V,” sebut Siti.

Siti menambahkan, acara diteruskan dengan pagelaran tari Bedoyo Srigati dan selamatan.

“Kain mori yang lama dipotong kecil-kecil dan dibagikan kepada pengunjung,” tutup Kades Babadan ini. (Budi Santoso) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!