Pakar Komunikasi: Suporter Itu Mendukung Sepakbola, Bukan Membuat Rusuh
![]() |
Pakar Komunikasi, Rahmat Edi Irawan. |
Editor: Choerul Amar
JAKARTA,harian7.com – Peristiwa yang mewaskan 125 penonton usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu, menyedihkan sekaligus memalukan.
Pakar Komunikasi, Rahmat Edi Irawan, mengungkapkan sedih karena begitu banyaknya korban. Anak-anak muda kita yang mati sia-sia, hanya demi membela klub kebanggaannya.
Sementara kita juga malu, karena terbukti bangsa ini belum mampu mengelola secara modern sebuah pertandingan sepakbola dengan baik dan benar.
Salah satu komponen yang perlu berbenah untuk memodernkan sepakbola Indonesia adalah suporter.
“Suporter tentu punya hak menikmati pertandingan terbaik, dengan aman dan nyaman. Sementara suporter juga punya kewajiban, selain membeli tiket, adalah untuk tidak berlaku anarkis dan selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan,”ungkap Rahmat.
Dituturkan Rahmat, masih melihat suporter Indonesia yang kurang menjalankan kewajibannya dengan baik.
“Jika anda berlaku anarkis dan melakukan kericuhan, sebenarnya anda bukan lagi sebagai suporter. Anda sudah menjadi perusuh, yang justru harus diamankan karena berbahaya bagi orang lain, termasuk petugas keamanan,”jelasnya.(Yuan/TB)
Tinggalkan Balasan