Lupa Mandi Wajib, Puasanya Sah Atau Tidak Ya? Begini Penjelasanya?
![]() |
Istimewa. |
Editor: Muhamad Nuraeni
RELIGI | HARIAN7.COM – Jika mimpi basah atau suami istri usai berhubungan badan hendaknya segera mandi junub atau mandi besar. Karena itu hukumnya wajib dan sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum datang waktu imsak.
Namun bagaimana apabila lupa mandi junub ketika waktu imsak sudah datang, bagaimana hukumnya? Apakah sah puasa Ramadhannya?
Hukum mandi junub saat usai imsak
Seseorang yang lupa untuk mandi junub usai tiba waktu imsak, maka puasanya tetap sah.
Namun dengan catatan, kondisi lupa yang dimaksud adalah karena tidak sengaja atau ketiduran.
Apabila kondisinya karena tidak sengaja atau ketiduran maka puasanya bisa tetap dilanjutkan.
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa seseorang tetap sah meski mandi junub dilakukan sehabis fajar terbit. Mandi junub kesiangan dikatakan tidak membatalkan puasa.
Hal ini merujuk pada Hadits Riwayat Bukhari dan Hadits Riwayat Muslim terkait pengalaman Rasulullah SAW yang masih dalam kondisi junub saat pagi hari puasa sebagaimana keterangan istrinya.
“Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah pagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih).
Nahdlatul Ulama pun menulis bahwa orang dalam keadaan janabah yang tertidur hingga pagi hari sehingga lupa mandi junub tetap bisa melaksanakan ibadah puasa dan terbilang sah.
Seseorang hanya perlu menyegerakan mandi junub lalu berpuasa hingga matahari tenggelam. Hanya saja para ulama NU memang tetap menyarankan agar orang yang junub sebaiknya segera melakukan mandi wajib agar ia menjalani ibadah puasa seharian dalam keadaan suci dari hadats besar.
Dalam pandangan fiqih, persoalan seperti demikian puasa tetap sah. Juga jika telah melafalkan niat di malam hari.
Rasulullah SAW pernah tetap melaksanakan puasa meski belum mandi wajib, seperti hadis riwayat Aisyah dan Ummu Salamah sebagai berikut :
“Dari Aisyah ra. dan Ummu Salamah ra., Nabi Muhammad saw. pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jima, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.) Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah RA menyebutkan, “Rasulullah SAW tidak mengqadha.”
Ummu Salamah menyebut “Rasulullah SAW tidak mengqadha” karena puasa yang ia lakukan tetap sah.
Meski mandi junub di siang hari tidak membatalkan puasa, tapi hal ini tidak dibenarkan dalam Islam. Pasalnya, mandi besar yang terlambat membuat shalat subuh otomatis terbengkalai.
Sementara bagi setiap muslim, shalat subuh adalah satu diantara lima shalat dalam waktu tertentu yang diwajibkan oleh Allah.
Maka dari itu, sebagian besar ulama berpendapat jika yang paling baik adalah mandi junub sebelum shalat subuh.(*)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan