Ajang The WIC, Wamenlu: Indonesianis Berperan Kenalkan Kebijakan Indonesia ke Dunia
JAKARTA | HARIAN7.COM – Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir menilai para Indonesianis memiliki kontribusi penting dalam memperkenalkan kebijakan Indonesia ke kancah internasional. Para Indonesianis ini setiap tahun dipertemukan dalam ajang The World Indonesianists Congress (WIC) atau Kongres Indonesianis Dunia.
“Kita bisa lihat bagaimana sekarang makin banyak di berbagai negara orang mengerti kebijakan-kebijakan Indonesia. Contohnya saja mengenai salah satu kebijakan utama Presiden Prabowo mengenai MBG (makan bergizi gratis-red),” kata Wamenlu yang akrab disapa Tata, kepada wartawan usai membuka WIC ke-7 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025).
Menurut Tata, perhatian terhadap kebijakan tersebut bahkan muncul dari sejumlah menteri negara asing yang ditemuinya dalam berbagai forum internasional. “Hal-hal seperti ini juga tentunya ada kontribusi dari quote-unquote Indonesianis ini, karena mereka akan menyampaikan, ‘ini loh contohnya kebijakan Indonesia’. Counterpart kita juga makin mengerti mengenai dampak kebijakan Indonesia yang dilakukan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dampak kegiatan seperti WIC tidak bisa dinilai secara langsung, namun memiliki pengaruh jangka panjang. “Jadi, kita tidak bisa menilai (WIC-red) dengan tambahan 1+1 sama dengan 2 gitu ya. Tapi kita bisa lihat impact jangka panjangnya,” katanya menambahkan.
Tahun ini, WIC ke-7 mengusung tema utama Semangat Bandung. Wamenlu Tata menjelaskan, semangat tersebut hendak membangkitkan kembali nilai-nilai solidaritas, kesetaraan, kerja sama, dan kolaborasi yang kini dirasakan mulai berkurang di dunia internasional.
“Jadi, justru ini kita ingin mengingatkan melalui Indonesianis yang berasal dari berbagai negara, baik dari Asia, Amerika Latin, Eropa, maupun Afrika. Kita ingatkan bahwa nilai Semangat Bandung itu masih sangat relevan agar dunia ini bisa kembali menyatu menghadapi berbagai tantangan bersama,” ujarnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2018, WIC menjadi wadah bagi para cendekiawan dan praktisi yang memiliki ketertarikan terhadap Indonesia. Tahun ini, sebanyak 110 Indonesianis mengikuti WIC ke-7, baik secara luring maupun daring.(Yuanta)












Tinggalkan Balasan