HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Duel Mematikan Di Langit Timur Tengah! Iran-Israel Saling Hantam, Dunia Ketar-Ketir

TIMUR TENGAH | HARIAN7.COM – Situasi makin panas! Iran dan Israel resmi masuk dalam babak baru konflik bersenjata, setelah saling melancarkan serangan udara pada Sabtu (21/6/2025) dini hari.

Ketegangan pecah setelah Iran bersikukuh menolak negosiasi soal program nuklirnya selama masih berada di bawah ancaman. Dan benar saja, serangan dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat di Israel. Militer Israel langsung mengeluarkan peringatan adanya serangan rudal dari Iran. Sirene meraung di berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv dan Tepi Barat, menandai momen mencekam yang mengguncang negeri itu.

Langit Tel Aviv berubah jadi arena perang! Ledakan terdengar keras, sistem pertahanan udara Israel pun langsung aktif. Tak lama berselang, giliran Israel meluncurkan serangan balasan ke Iran, menargetkan lokasi peluncuran rudal dan infrastruktur militer, sebagaimana diumumkan oleh militer mereka.

Laporan dari Magen David Adom, layanan darurat nasional Israel, menyebutkan sirene juga berbunyi di wilayah selatan. Seorang pejabat militer mengatakan Iran telah menembakkan lima rudal balistik. Namun, belum ada indikasi dampak langsung dari serangan tersebut.

Beberapa gambar yang dirilis layanan darurat menunjukkan kobaran api di atap sebuah gedung di wilayah tengah Israel. Diduga kuat, kebakaran itu disebabkan serpihan rudal yang berhasil dicegat sistem pertahanan.

Baca Juga:  Breaking News: Gempa Magnitudo 3.2 Guncang Bantul, DIY

Ketegangan kali ini bukan tanpa latar belakang. Israel disebut-sebut memulai serangan lebih dulu pada Jumat pekan lalu dengan alasan Iran hampir menyelesaikan pengembangan senjata nuklir. Namun Iran membantah mentah-mentah tuduhan itu dan menegaskan bahwa program nuklir mereka semata-mata untuk tujuan damai. Sebagai balasan, Iran menggempur Israel dengan rudal dan drone.

Meski selama ini tidak pernah secara resmi mengakui atau menyangkal, Israel secara luas diyakini telah memiliki senjata nuklir.

Data mengejutkan datang dari Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia berbasis di AS. Disebutkan, serangan Israel telah menewaskan 639 orang di Iran, termasuk pejabat militer dan ilmuwan nuklir. Sementara di pihak Israel, otoritas menyebutkan 24 warga sipil tewas akibat serangan balasan Iran. Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban tersebut secara independen.

Tel Aviv kini menjadi salah satu target utama serangan Iran. Kota yang dikenal sebagai pusat bisnis dan ekonomi Israel ini juga menjadi rumah bagi sejumlah fasilitas militer penting. Israel sendiri pada Jumat lalu mengklaim telah menyerang puluhan target di Iran, termasuk fasilitas produksi rudal dan lembaga riset yang dikaitkan dengan pengembangan senjata nuklir di Teheran, serta instalasi militer di bagian barat dan tengah negara itu.

Baca Juga:  Tak Mau Ditilang Polisi, Seorang Pemuda Rusak Motornya, Ironis Motor Tersebut Ternyata Milik Kekasihnya

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan, tidak akan ada negosiasi dengan Amerika Serikat selama agresi Israel belum dihentikan. Meski begitu, ia tetap hadir dalam pertemuan diplomatik di Jenewa bersama para menteri luar negeri Eropa yang tengah berupaya membuka kembali jalur damai.

Presiden AS Donald Trump pun angkat bicara. Dalam pernyataannya Jumat lalu, Trump mengatakan butuh waktu dua minggu untuk menentukan apakah AS akan ikut turun tangan dalam konflik. “Untuk melihat apakah orang-orang sadar atau tidak,” ujarnya.

Trump juga menegaskan dirinya tidak akan menekan Israel untuk menghentikan serangan. “Saya pikir sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang. Jika ada yang menang, itu sedikit lebih sulit dilakukan daripada jika ada yang kalah, tetapi kami siap, bersedia, dan mampu, dan kami telah berbicara dengan Iran, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” lanjut Trump.

Baca Juga:  Diduga Ada Tarikan Iuran Rp700 Ribu pada Bantuan Alsistan, Kelompok Tani Cepoko Disorot

Namun, pertemuan diplomatik di Jenewa belum menunjukkan hasil berarti. “Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami. Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini,” imbuh Trump lagi.

Menurut dokumen dari Departemen Luar Negeri AS yang diperoleh Reuters, ratusan warga Amerika telah dievakuasi keluar dari Iran sejak konflik udara dimulai.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, utusan Israel Danny Danon menyatakan negaranya tak akan menghentikan serangan sampai ancaman nuklir dari Iran benar-benar dibongkar. Sebaliknya, utusan Iran Amir Saeid Iravani justru menyerukan tindakan tegas dari PBB dan menyuarakan kekhawatiran atas potensi keterlibatan AS dalam perang terbuka.

Rusia dan China, dua kekuatan besar dunia, kompak menyerukan de-eskalasi segera terhadap konflik yang dinilai sangat membahayakan stabilitas kawasan.

Di tengah ketegangan, seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa negaranya bersedia membahas pembatasan pengayaan uranium. Namun, ia menolak larangan total terhadap aktivitas tersebut, terutama saat serangan dari Israel terus berlangsung.

Dunia menahan napas. Akankah bara di Timur Tengah berubah jadi api perang global.(Sam/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

SPORT

error: Content is protected !!