JAKARTA | HARIAN7.COM – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menegaskan pentingnya kolaborasi hexahelix sebagai strategi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, khususnya dalam meningkatkan ekspor produk halal Indonesia.
Melalui pendekatan ini, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) secara aktif menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kuat. Dalam beberapa waktu terakhir, Menekraf Riefky telah mengadakan audiensi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), HIPMI Culinary Indonesia (HCI), dan Sour Sally Group. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Film Pesona Indonesia sebagai bagian dari upaya membangun sinergi antara pemerintah dan pelaku industri.
Tak hanya itu, Menekraf Riefky juga menghadiri penandatanganan Master Franchise Agreement antara Sour Sally dan investor asal Filipina. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi produk halal Indonesia ke pasar global.
“Tujuan audiensi ini untuk bahas implementasi program dari subsektor kuliner, yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia dan menjadikannya sebagai ‘the new engine of growth’,” ujar Riefky.
Lebih lanjut, Menekraf Riefky menekankan bahwa pendekatan hexahelix—yang mencakup akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media—memegang peranan kunci dalam mendukung jenama lokal agar mampu bersaing di tingkat global.
“Kolaborasi hexahelix sangat penting untuk mengembangkan brand lokal. Diharapkan Sour Sally dapat menjadi inspirasi bagi brand-brand lokal lainnya, untuk jadi pemain utama di kancah global,” tambahnya.
Sejalan dengan visi ini, Founder Sour Sally, Donny Pramono, menyatakan bahwa keberhasilan ekspansi produk halal ke luar negeri tidak lepas dari kepemilikan sertifikasi halal. Menurutnya, sertifikasi tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi Indonesia dalam menempatkan diri sebagai pemimpin di industri halal dunia.
“Kami percaya bahwa sertifikasi halal dan halal lifestyle culture dapat membantu Indonesia menjadi pemain utama di industri halal dunia,” ujar Donny, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Investment HCI.
Pernyataan ini turut diamini oleh Kepala BPJPH, Haikal Hassan Baras. Ia menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar jaminan kehalalan produk, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
“Kami apresiasi kesuksesan Sour Sally dalam mengembangkan produk yogurt jadi brand global yang sukses. Ini membuktikan bahwa produk halal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional,” ujar Haikal Hassan.(Yuan)