Potensi Keuntungan Indonesia dengan Pilpres Satu Putaran, Begini Jelasnya
![]() |
Istimewa. |
POLITIK | HARIAN7.COM – Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Anggawira, Menyoroti Manfaat Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam Satu Putaran.
Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Anggawira, mengungkapkan bahwa Indonesia dapat meraih berbagai keuntungan signifikan apabila pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan dalam satu putaran.
Anggawira menjelaskan beberapa aspek keuntungan tersebut. Pertama, dari segi perekonomian, Anggawira menyebut bahwa pemerintah dapat menghemat anggaran negara sebesar Rp17 triliun untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Rp10 triliun untuk pendukung keamanan serta biaya-biaya lainnya.
Hal ini dianggap sebagai langkah efisien untuk meminimalkan beban fiskal negara.
Selain itu, Anggawira menekankan bahwa pelaksanaan pilpres dalam satu putaran dapat mencegah instabilitas politik dan kemandekan ekonomi, terutama dalam hal investasi.
Dengan adanya kepastian hasil lebih cepat, diharapkan akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kelancaran pembangunan nasional.
“Tentunya ada banyak keuntungan dari pelaksanaan pilpres dalam satu putaran. Selain dari aspek fiskal yang saya sebut, manfaat lainnya adalah menghindari ketegangan ideologis yang dapat mempolitisasi agama,” ujar Anggawira dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2024).
Anggawira juga meyakini bahwa program pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat segera dilanjutkan, menciptakan kontinuitas dalam perekonomian dan pembangunan nasional. Meski demikian, ia menyadari bahwa semua pasangan calon (paslon) menginginkan kemenangan dalam satu putaran.
“Menurut data-data elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang meraih kemenangan dalam satu putaran,” ujar Anggawira mengakhiri.
Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pasangan Prabowo-Gibran mencatatkan suara sebesar 43,3 persen dan 43,7 persen secara berturut-turut, menambah kompleksitas dinamika politik menjelang pilpres.(Yuan)
Tinggalkan Balasan