Saluran Pembuang KalimantanYasa Cilacap Program yang berkelanjutan
Pewarta : Rusmono|Kaperwil Jateng
CILACAP, Harian7.com – Pekerjaan Rehabilitasi saluran pembuang/drainase KalimantanYasa pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (DPSDA) Kabupaten Cilacap yang berada di Jalan Kalimantan merupakan pekerjaan yang berkelanjutan.
Saluran pembuangan dengan panjang sekitar 650 Meter diawali tahap satu tahun 2023 dengan panjang 80 Meter, dan tahap dua tahun 2024 sepanjang 120 Meter dan akan dilanjutkan tahun 2025 mendatang.
Saat ditemui di kantornya, Kepala DPSDA, Hamsyah Syafroedin melalui Kepala Bidang (Kabid) Drainase, Moch. Munif, Selasa, (24/12/2024) mengatakan, bahwa saluran pembuangan KalimantanYasa yang berada di jalan Kalimantan itu termasuk dalam SK Bupati No. 614/108/18/ Tahun 2021, yang isinya tentang penetapan pengelolaan sungai drainase atau saluran pembuangan di Kabupaten Cilacap.
“Data teknisnya saluran pembuangan jalan Kalimatan-Kaliyasa panjang 650 meter yang kita usulkan, usulan ini meliputi yang pertama tentang rehabilitasi untuk meningkatkan debit daya tampung dengan melebarkan pempang basah dari semula 1,5 meter menjadi 2,5 meter dan penambahan parapet setinggi 30 cm,” katanya.
Ia menambahkan, kemudian yang kedua di titik muara, pertemuan antara saluran pembuangan Kalimantan Yasa dengan Kaliyasa direncanakan dibangun pintu air, yang nanti berfungsi buka tutup bila terjadi rob yang limpas di Kaliyasa.
“Kemudian juga akan direncanakan ada rumah pompa untuk memompa bila terjadi ada luapan di saluran pembuangan kalimantan Yasa, disedot dengan pompa ke Kaliyasa,” jelas Munif.
Jadi, menurutnya prinsip penangannya itu saluran pembuangan Kalimantan Yasa dilaksanakan secara bertahap. Tahap satu sudah dilaksanakan tahun 2023 dan tahap dua sekarang ini tahun 2024 sudah dilaksanakan pekerjaan lanjutan dan direncanakan tahun 2025 untuk dilanjutkan juga dalam penanganan dengan merehabilitasi saluran pembuangan Kalimantan Yasa tersebut.
Moch Munif menegaskan, bahwa pembuangan saluran Kalimantan Yasa itu merupakan muaranya dari beberapa Drainase di lingkungan sekitarnya, seperti dari Perumahan Gunungsimping Permai (GSP), dan wilayah Gunungsimping lainnya.
“Ini memang penangannya secara prinsip Dinas PSDA, yang pertama penanganan dari hilir dulu baru ke hulu, kemudian penanganan kedua seperti daya tampung harus dibesarkan, karena ini nanti dari saluran pembuangan Kalimantan Yasa ini akan dialirkan ke Sungai Kaliyasa,” ucapnya.
Ia berharap untuk penganggaran terus berlanjut, karena kita usulannya sudah membuat grand desain secara keseluruhan, ada pelebaran peningkatan dimensi biar debit airnya bisa menampung lebih banyak dan ada kontruksi di ujung muara Kalimantan Yasa Kaliyasa ada pintu air yang bisa buka tutup serta ada rumah pompa yang berfungsi kedaruratan.
“Harapannya anggaran bisa lebih difokuskan, karena memang situasi terkini Kabupaten Cilacap terutama di wilayah kota problematika drainase ini menjadi PR dan mensikapi cuaca yang tidak bisa diprediksi. Akan tetapi setidaknya kita sudah membuat suatu upaya perencanaan dengan prinsip drainase itu bisa berfungsi dengan baik,” harap Munif.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pekerjaan itu sifatnya kontraktual, dengan spesifikasi dan kualitas yang sudah disesuaikan dengan standar. Karena ini berada di tepi jalan Kalimantan, kita membuat suatu penanganan perencanaan terutama di pekerjaan pasangan batu kali yang ditambahkan dengan batu segi enam agar secara visual akan menjadi suatu estetika tersendiri.
“Dengan adanya pekerjaan rehab ini secara keseluruhan saluran pembuangan ini untuk meminimalkan genangan dan luapan air di wilayah sekitarnya dan bisa mengurangi resiko banjir,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan