HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Harga Cabai Melonjak di Pasar Blauran Salatiga, Dampak dan Harapan Pedagang serta Pembeli

Isitmewa.

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Di Pasar Blauran, Kota Salatiga, harga cabai terus menunjukkan tren kenaikan hingga Senin (26/2/2024). 

Kenaikan ini dipicu oleh gagal panen petani akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan cabai rusak dan membusuk.

Pedagang dan pembeli sudah merasakan naiknya harga sejak sepekan lalu. Kenaikan sebesar Rp20.000 per kilogram (kg) membuat mereka mengeluh karena cabai merupakan salah satu kebutuhan pokok.

Baca Juga:  Wali Kota Salatiga: "Karang Taruna harus berperan aktif, karena memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan"

Jimin, seorang pedagang cabai di Pasar Blauran Salatiga, menyebut harga cabai semakin melonjak karena stok terbatas.

“Harga cabai rawit merah naik dari Rp60.000 per kilogram menjadi Rp75.000 perkilogram. Cabai rawit hijau dari Rp30.000 per kilogram sekarang meroket hingga menjadi Rp50.000/kg,”katanya kepada wartawan.

Baca Juga:  Ratusan Driver Online Gelar Aksi Damai, Tolak Aturan Baru

Jimin menjelaskan, sedangkan cabai keriting merah dari Rp45.000/kg kini menjadi Rp60.000 per kilogram.

“Dampak dari kenaikan harga cabai membuat pendapatan pedagang menurun karena pembeli mengurangi pembelian,”jelasnya.

Daya beli para pembeli menurun sehingga mereka memilih alternatif lain seperti cabai kering instan.

Baca Juga:  DPC Lindu Aji Salatiga Santuni Anak Yatim Ponpes "Ittihadul Asna" Tingkir

Anggraini, seorang pembeli, mengaku mengurangi pembelian cabai karena harga yang mahal. Kadang-kadang ia menggunakan bon cabe sebagai alternatif.

Pedagang dan pembeli berharap agar harga cabai bisa stabil agar dapat dijangkau oleh semua warga dan meningkatkan penjualan pedagang.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Berita Lainya

error: Content is protected !!