DPR RI Bersama DPRD Kab Lambar Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
![]() |
Istimewa. |
Laporan: Andika Sholeh
LAMPUNGBARAT,harian7.com – Anggota DPR RI dapil Lampung Barat bersama Ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Way Tenong.
Dalam acara yang berlangsung tersebut turut hadir Camat Air Hitam bapak Drs.H,Dahlin,M.Pd. Kapolsek Way Tenong IPTU Haryono ,Koramil 422/06 Sumber Jaya, Husain Peratin Sumber Alam dan beberapa tokoh agama tokoh masyarakat Sekecamatan Way Tenong serta ibu – ibu PKK kecamatan way Tenong ,acara berlangsung tersebut berlangsung ramai dan tetap melakukan protokol Kesehatan Covid 19 yang ketat.
Empat pilar kebangsaan terdiri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-undang Dasar 1945, Pancasila serta Bhenika Tunggal Ika. yang merupakan dasar dalam masyarakat berbangsa dan bernegara untuk memenuhi cita – cita luhur bangsa dan kemajuan negara itu sendiri. (24/03/2021)
Dalam Sambutannya Anggota DPR RI Praksi PDI Perjuangan H.Mulhlis Basri yang sering disebut (Abah) menyampaikan bahwa, Empat Pilar Kebangsaan merupakan suatu kesatuan nilai – nilai dalam berbangsa dan bernegara yang harus dipahami oleh masyarakat sebagai pedoman bernegara dan berbangsa maka dari itu perlu dan terus di sosialisasikan ke masyarakat luas, dan masyarakat Lampung Barat khususnya.
“Supaya tidak terjadi disintegrasi di elemen – elemen masyarakat. Masyarakat dapat hidup, aman, nyaman dan tentram dalam kehidupan bernegara. Bila salah satu tiang tidak kuat maka bangsa ini akan rapuh seperti analogi rumah bila tiangnya ada yang rapuh makany rumah tersebut akan jatuh,”ungkapnya.
Sementara Itu Ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat Edi Novial,S,Kom,Di tempat yang sama menyampaikan pemikiran Kematangan dalam berpikir dalam konsep Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi dasar dari kelembagaan masyarakat.
“Dengan sosialisasi tersebut kepada masyarakat di Sumber Alam menggantungkan harapan Bahwa masyarakat tidak menjadi antipati dalam perubahan kemajuan zaman dan ekonomi sosial terlebih dunia Maya. dan ditakutinya masyarakat hanya menjadi penonton di tengah perubahan tersebut, melainkan dapat menjadi penggerak dan menjalankan peran yang strategis dalam perubahan tersebut,”tutup Edi Novial.
Tinggalkan Balasan