Jembatan di Kesambi Ambles Terseret Banjir Sampah Bambu
Laporan: Tambah Santoso
KUDUS | HARIAN7.COM – Jembatan 1 di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, ambles pada Kamis siang (4/12/2025) setelah diterjang kiriman sampah bambu dari aliran sungai yang tiba-tiba meluap pascahujan deras. Peristiwa terjadi sekitar pukul 12.50 WIB, sesaat setelah hujan reda.
Debit air mendadak meningkat, menyeret tumpukan sampah bambu dan material lain hingga menyumbat saluran air di bawah jembatan. Tekanan air yang tertahan membuat pondasi jembatan di depan kantor balai desa itu tergerus hebat dan akhirnya patah.
Kepala Desa Kesambi, Masri, menjelaskan tersumbatnya aliran menjadi pemicu utama kerusakan. Jembatan sepanjang sekitar 15 meter dan lebar 3 meter itu mengalami patahan pada pondasinya sehingga permukaan jalan di atasnya ikut ambles.
“Karena saluran air tersumbat, jadi nggers ke pondasi. Pondasi tergerus dan patah, permukaan jalan yang di atas ikut ambles,” ungkap Masri.
Ia menilai kerusakan yang terjadi cukup parah dan membutuhkan penanganan total. Struktur jembatan dinilai sudah tidak layak dan harus dibangun ulang.
“Kalau saya lihat, usulannya memang harus total. Sekaligus membuat pilar baru supaya tidak terjadi lagi. Mengubah total,” tegasnya.
Untuk sementara, akses jembatan ditutup menggunakan bentangan kayu agar tidak dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Masri memastikan mobilitas warga tetap berjalan karena masih tersedia jalur alternatif.
“Sementara ini yang kita pikirkan keselamatan warga, langsung kita tutup pakai kayu,” ujarnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo, menyampaikan pihaknya siap memberi dukungan teknis dalam proses perbaikan. Namun ia menegaskan Jembatan 1 bukan merupakan aset Pemkab Kudus sehingga penanganan tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh dinas.
“Kita koordinasi dengan desa. Itu bukan jalan kabupaten, bukan PUPR. Jadi kita support tapi tidak sepenuhnya,” jelasnya.
Harry menambahkan jembatan tersebut merupakan pembangunan dari BBWS sehingga perlu koordinasi lanjutan dan opsi pendanaan dapat menggunakan dana desa.
“Nanti kita bantu desa untuk perbaiki. Kalau support semua tidak bisa karena bukan milik kabupaten. Pakai dana desa bisa, nanti kita support gelagar,” terangnya.
Sementara itu, aparat Polsek Mejobo telah memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk mencegah masyarakat melintas dan memastikan area tetap aman selama penanganan berlangsung.












Tinggalkan Balasan