HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Bansos Di Ngawi Diduga Salah Sasaran, Warga Miskin Tersisih

Laporan Budi Santoso

NGAWI | HARIAN7.COM – Program bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Ngawi kembali memantik kesedihan. Dugaan salah sasaran mencuat setelah warga menemukan penerima bantuan justru berasal dari kalangan mampu, sementara keluarga miskin tersingkir dari daftar tanpa penjelasan.

Penelusuran awak media menunjukkan fakta di sejumlah desa: pemilik rumah mewah, mobil, dan usaha stabil masih menerima PKH, BPNT, dan bantuan lainnya. Sabtu (22/11/2025).

Baca Juga:  Prabowo Sebut PDIP-Gerindra Kakak Adik, Puan Tersenyum: "Iya, Kakak Adik"

Seorang warga miskin di Kecamatan Sine mengaku kecewa.

“Saya ini hidup serba kekurangan. Tapi tetangga saya yang punya mobil, rumahnya bagus, kok masih dapat bansos, PKH, BPNT. Masih banyak orang di sekitar kami yang kekurangan. Kenapa mereka yang sudah mampu dan cukup masih menerima bantuan?” keluhnya.

Warga lain memperkuat dugaan lemahnya pendataan.

“Jelas ada pendamping dalam proses pendataan dan pendaftaran, tapi masih saja kecolongan,” ujarnya.

Baca Juga:  Besok, Polres Salatiga Akan Lakukan Penyemprotan Disinfektan Massal di Wilayah Kota Salatiga

Dinsos Ngawi Bungkam

Dinas Sosial Kabupaten Ngawi, Bonadi, saat dihubungi via telepon belum memberi jawaban. Publik menilai diamnya Dinsos menunjukkan lemahnya pengawasan: tidak ada audit, tidak ada sidak, tidak ada koreksi data, tidak ada transparansi.

Pertanyaan kian menyesakkan:

“Apa fungsi Dinas Sosial jika data masyarakat miskin saja tidak mampu diluruskan?”

Hukum Mengikat Pendataan Akurat

UU No. 13 Tahun 2011 dan Permensos 3/2021 mewajibkan pendataan, verifikasi, dan validasi data fakir miskin secara berkala, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga:  Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara, Kapolri Tegaskan Arah Baru Transformasi Polri

Publik Minta Tindakan Tegas

Warga mendesak pemerintah melakukan audit total DTKS, membuka data penerima secara transparan, mendata ulang secara independen, dan memberi sanksi pada oknum penyimpang.

Jika dibiarkan, bansos akan terus dirampas secara halus, sementara warga miskin hanya menjadi penonton dalam sistem yang semestinya melindungi mereka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!