HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Ancaman Pembunuhan Terhadap Pemred di Sragen, Pelaku Diduga TW

SRAGEN | HARIAN7.COM — Ancaman serius dialami oleh Warsito, Pemimpin Redaksi sekaligus Direktur Utama PT Berita Istana Negara. Ia menerima pesan WhatsApp bernada ancaman akan ditabrak hingga tewas dari seseorang yang diduga kuat bernama TW.

Insiden itu terjadi pada Kamis siang, 9 Oktober 2025, sekitar pukul 13.12 WIB. Saat itu, Warsito tengah menghadiri rapat ramah tamah program Pamsimas di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen. Ponselnya menerima satu panggilan tak terjawab, disusul beberapa pesan WhatsApp dari nomor +62 812-1596-4*, berisi kata-kata kasar dan ancaman.

Isi pesan itu berbunyi,

“Kowe kurang duet to, gawe brita ra bener, opp kowe tak pparani omahmu due cangkem ora sah yacat, entuk bayaran pirang juta kowe ngelek-ngelek aku.”

Baca Juga:  SNC 2025 Sukses Bikin Kota Semarang Gemerlap, Ribuan Warga Tumpah Ruah Saksikan Parade Kostum Spektakuler

Warsito mengaku kaget menerima pesan itu. Ia mencoba menanggapi dengan sopan.

“Mohon maaf, ini dengan siapa dan masalah berita apa?” tulisnya.

Namun, balasan yang datang justru lebih keras.

“Rasah takok jenengku. Uripmu nek urung ditabrak modar karepmu. Ora sok bener. Intine kowe brita ora bener. Aku iso lapor balik, kurang duet kowe arep merees aku to. Lucu wong LSM ngemis-ngemis duet.”

Merasa keselamatannya terancam, Warsito segera menelusuri nomor tersebut melalui aplikasi Getcontact. Nama “TW muncul di layar. Untuk memastikan, ia menghubungi DR, mantan suami TW.

“Iya mas, itu nomor TW,” kata DR ketika dikonfirmasi Warsito lewat sambungan telepon. Menurut DR, foto profil di WhatsApp juga menampilkan dirinya saat masih berdinas di Sumberlawang.

Baca Juga:  "Ngopi Bareng", Bupati Semarang: Agar Memiliki Daya Saing, Ekspor Produk UMKM Akan Dipacu

Sekitar pukul 14.51 WIB, Warsito melapor ke Polres Sragen. Ia menyerahkan tangkapan layar percakapan itu kepada penyidik Unit Reskrim sebagai bukti dugaan pengancaman pembunuhan.

Kuasa hukumnya, Dedy Afriandi Nusbar, S.H., M.H., mendesak kepolisian agar segera memproses laporan tersebut.

“Ancaman ini tidak bisa dianggap enteng. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan seorang jurnalis sekaligus pimpinan perusahaan media. Kami minta penyidik menindak tegas pelaku,” ujarnya.

Dukungan terhadap langkah hukum Warsito datang dari sejumlah tokoh di Sragen. Sunarto, S.H., menilai tindakan Warsito sudah tepat.

“Langkah Warsito sudah tepat. Ancaman seperti ini tidak boleh dibiarkan,” katanya.

Hal senada disampaikan Agung Joko Setianto, tokoh masyarakat Mojo, Sragen.

Baca Juga:  Naik Dokar, Pj Walikota Bertransformasi Menjadi Bakal Calon Walikota Salatiga yang Membumi

“Ini ancaman serius. Harus diusut tuntas agar pelaku tidak seenaknya mengancam orang. Dia sudah sering bikin onar di Sragen,” ujarnya.

Warsito berterima kasih kepada pihak Polres Sragen yang sigap menindaklanjuti laporannya.

“Saya sangat berterima kasih atas pelayanan yang cepat dan profesional dari pihak kepolisian. Ini pertama kali saya mengalami ancaman seperti ini. Saya kaget, karena pesan datang tiba-tiba dengan nada ingin membunuh. Saya punya keluarga, anak, dan ancaman ini jelas membahayakan kami,” katanya.

Kasus dugaan pengancaman terhadap pimpinan media ini kini resmi ditangani Polres Sragen. Publik menanti langkah tegas aparat penegak hukum untuk menindak pelaku ancaman yang mengusik keselamatan seorang jurnalis.(Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!