Bupati Pati Dicecar KPK Soal Suap Proyek Kereta Solo Balapan, Rp 3 Miliar Disita
JAKARTA | HARIAN7.COM – Aroma busuk korupsi kembali menyeruak dari balik mega proyek kereta api di tanah air. Kali ini, nama Bupati Pati, Sudewo, terseret dalam pusaran kasus dugaan suap pengadaan jalur kereta api Solo Balapan yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Senin, 22 September 2025, sekitar pukul 09.33 WIB, Sudewo tampak mendatangi Gedung Merah Putih KPK. Politikus Partai Gerindra itu menjalani pemeriksaan intensif hingga sekitar pukul 15.00 WIB. Hampir empat jam lamanya ia dicecar penyidik terkait kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Saya dimintai keterangan sebagai saksi terkait dengan kasus kereta api,” ujar Sudewo usai keluar ruang penyidikan.
Namun, KPK justru mengendus adanya praktik kotor dalam proyek bernilai triliunan rupiah tersebut. Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan penyidik tengah mendalami dugaan pengaturan vendor dalam proses lelang proyek.
“Penyidik mendalami pengetahuan dari saksi dimaksud, berkaitan dengan proses-proses pengadaannya,” tegas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Selasa, 23 September 2025.
Budi menambahkan, proyek jalur kereta Solo Balapan ini diduga disusupi permainan syarat-syarat khusus agar pemenang lelang bisa diarahkan. “Ada dugaan fee yang mengalir ke Sudewo untuk mengondisikan pemenang vendor,” bebernya.
Nama Sudewo sejatinya bukan kali ini saja muncul. Dalam sidang kasus korupsi DJKA di Pengadilan Tipikor Semarang pada 9 November 2023, jaksa penuntut umum KPK bahkan membeberkan bukti mengejutkan. Dari rumah Sudewo, KPK disebut menyita uang Rp 3 miliar dalam bentuk pecahan rupiah dan mata uang asing. Foto tumpukan uang itu sempat ditunjukkan di persidangan.
Meski begitu, Sudewo menampik kedatangannya ke KPK untuk mengembalikan duit panas tersebut. Ia bersikukuh hanya sekadar memberikan kesaksian.
Kasus ini sendiri bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah. Dari OTT itu, terkuak rangkaian proyek basah yang disusupi praktik suap: mulai dari pembangunan jalur ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso, proyek kereta Makassar, hingga sejumlah proyek jalur dan perlintasan di Cianjur, Jawa Barat, serta Jawa-Sumatera.
Kini, jeratan hukum makin menguat, dan publik menanti: akankah Sudewo lolos dari pusaran kasus kereta api yang telah menumbangkan sejumlah pejabat DJKA ini?(Yuanta)
Tinggalkan Balasan