HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Sampah Menyumbat Kali, Salatiga Terancam Krisis Pangan Lokal, Nina Cari Jalan Keluar

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Tumpukan sampah di aliran kali tak hanya merusak wajah kota, tapi juga menimbulkan derita di sawah-sawah warga. Genangan air akibat sungai yang tersumbat merusak tanah pertanian, bahkan mengancam ketahanan pangan lokal. Situasi inilah yang membuat Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, turun tangan.

Selasa, 26 Agustus 2025, Nina menggelar audiensi tertutup di ruang kerjanya. Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), serta para lurah dari Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul. Isu utama: sampah kali yang semakin sulit dikendalikan.

Baca Juga:  36 Bhiksu Thudong Singgah di Ungaran, Polres Semarang Kerahkan 275 Personel untuk Pengamanan

Para lurah membuka keluh kesah warganya. “Kami berharap pemerintah bisa memberikan dukungan nyata, baik berupa kontraktor sampah, penambahan Tempat Penampungan Sementara (TPS), maupun truk sampah untuk mempermudah pengangkutan. Tanpa itu, masalah ini akan terus berulang dan merugikan masyarakat,” ujar Lurah Kutowinangun Lor.

Nada serupa datang dari Kutowinangun Kidul. Lurah setempat menegaskan, masalah ini bukan hal baru. “Sampah yang menumpuk bukan hanya mengganggu aliran air, tetapi juga merusak kualitas tanah pertanian warga. Ini harus segera ditangani secara bersama-sama,” katanya.

Baca Juga:  Pengurus NU Ranting Sidomulyo Dilantik, Arief Prasetyo: "Pemuda NU Harus Menjadi Pelopor Pergerakan Ekonomi yang Agamis dan Nasionalis"

Mendengar keluhan itu, Nina Agustin tak tinggal diam. Ia menyebut, sampah kali bukan sekadar urusan kebersihan. “Sampah di kali bukan hanya persoalan kebersihan, tetapi juga berdampak langsung pada ketahanan pangan, kesehatan lingkungan, hingga keselamatan warga dari risiko banjir. Pemkot Salatiga akan mendorong langkah nyata, baik dari sisi infrastruktur maupun kesadaran masyarakat, agar masalah ini tidak terulang,” tegasnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Program Pembinaan, Kepala Rutan Salatiga Temui Sekretaris Daerah

Kepala DPU PR dan Dispangtan yang hadir memastikan bakal menindaklanjuti. Mereka menyiapkan program terpadu: normalisasi aliran sungai, pembangunan sarana-prasarana persampahan, serta edukasi warga agar berhenti menjadikan kali sebagai tempat buang sampah raksasa.

Audiensi ini menegaskan bahwa masalah sampah tak bisa lagi dipandang sepele. Jika dibiarkan, bukan hanya lahan yang terendam dan tanah yang rusak, tapi juga masa depan pangan kota ikut terancam.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

SPORT

error: Content is protected !!