Koperasi Merah Putih Margorejo Resmi Meluncur, Bupati Kudus Targetkan Kebangkitan Ekonomi Desa
Laporan: Tambah Santoso
KUDUS | HARIAN7.COM – Gaung kemandirian ekonomi desa akhirnya mulai bergema nyata dari kaki Gunung Muria. Pemerintah Kabupaten Kudus meresmikan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Rabu (16/7/2025).
Bukan sekadar peresmian simbolik, koperasi ini disebut sebagai koperasi desa pertama yang benar-benar beroperasi dan dijadikan percontohan untuk menggerakkan ekonomi berbasis potensi lokal.
Di balik peluncuran ini, tersimpan semangat gotong royong dan langkah konkret Pemkab Kudus dalam menerjemahkan program nasional Presiden Prabowo Subianto hingga ke level akar rumput.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, lewat Kepala Dinas PMD Kudus, Famny Dwi Arfana, menyebut kehadiran koperasi ini sebagai tonggak sejarah.
“Koperasi ini menjadi progres nyata pertama. Melalui kolaborasi antar-OPD seperti Dinas PMD, Perdagangan, dan Pertanian, kami ingin membangun ekosistem koperasi desa yang saling terhubung,” ujar Famny.
Tak hanya jadi etalase sembako seperti beras, minyak goreng, dan gas elpiji, lokasi strategis Margorejo di jalur ekonomi diyakini bakal menjaring pembeli dari dalam dan luar desa.
“Jenis usaha disesuaikan dengan potensi desa. Yang paling cepat berputar ya sembako. Ini kebutuhan harian,” tambah Famny.
Tak main-main, Pemkab Kudus menggelontorkan anggaran Rp260 juta melalui Disnakerperinkop Kudus dalam Perubahan APBD 2025 untuk pelatihan pengurus dan pengawas koperasi.
“Kami ingin pengurus benar-benar paham operasional koperasi. Bukan hanya bisa jual-beli, tapi juga taat administrasi dan transparan,” tegas M. Rais Anwari, dari bidang koperasi Disnakerperinkop Kudus.
Rais juga membeberkan fakta mengejutkan. Dari total 540 koperasi yang terdaftar, hanya sekitar 150 yang masih aktif. Sisanya? Mati suri.
“Yang abu-abu ini akan terus kami dorong supaya hidup kembali. Semangat dari Kopdes Merah Putih ini semoga menular,” katanya optimis.
Sementara itu, Ketua Kopdes Merah Putih, Hartono, menegaskan komitmennya menghadirkan harga bersaing untuk kebutuhan pokok.
“Ini koperasi milik warga sendiri. Anggota bukan cuma pembeli, tapi juga pemilik. Nanti ada pembagian SHU, ada manfaat kolektif yang dirasakan,” bebernya.
Hartono juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun skema khusus bagi anggota seperti potongan harga, kupon belanja, dan program loyalitas.
“Kami optimistis bisa bersaing dengan toko besar sekalipun. Karena kami tahu pasti apa yang dibutuhkan warga,” tambahnya mantap.
Ke depan, Koperasi Merah Putih tak ingin berhenti sebagai toko sembako. Pemerintah daerah berharap koperasi ini bisa menjadi pusat distribusi dan pemasaran produk UMKM desa, sekaligus wadah tumbuh bersama.
“Kami ingin semua pihak ikut mendukung. Koperasi ini bukan untuk pengurus saja, tapi milik bersama,” tutup Hartono.(*)
Tinggalkan Balasan