Geruduk Disdikbud Kota Magelang, Puluhan Orang Tua Calon Siswa Memprotes Penilaian Dalam SPMB yang Dinilai Merugikan Banyak Calon Siswa Baru
MAGELANG KOTA | HARIAN7.COM – Puluhan orang tua calon siswa yang mendaftar ke sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Magelang mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang. Pada, Kamis (22/5/2025). Hal itu dilakukan guna memprotes penilaian dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai merugikan banyak calon siswa baru, khususnya melalui jalur prestasi.
Salah satu orang tua calon siswa, Vicky, saat ditemui di lokasi aksi mengatakan jika hal itu menurutnya sangat merugikan calon siswa.
“Sebenarnya nilai akhir calon siswa baru sesuai dengan petunjuk teknis, yakni nilai akademik, nilai prestasi dan nilai rapor nilai maksimal 400. Akan tetapi, dalam kenyataan di data online penerimaan murid baru,nilai akhir tersebut ada yang mencapai 3.000,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, para ortu calon siswa menjadi resah dengan munculnya nilai akhir tersebut.
“Hal itu bisa menyebabkan para calon siswa dengan nilai akhir lebih rendah tidak bisa diterima di sekolah negeri yang diidamkan,” imbuhnya.
Menurutnya, beberapa para ortu calon siswa mencurigai adanya kejanggalan penjumlahan nilai tersebut sejak hari pertama SPMB pada Senin 19 Mei 2025.
“Untuk itu, kami memberikan masukan ke Disdikbud Kota Magelang agar pelaksanaan SPMB seluruh SMP Negeri di Kota Magelang harus sesuai petunjuk teknis yang sudah ada,” tandasnya.
Sebenarnya petunjuk teknisnya sudah benar. Akan tetapi, panitia di masing-masing sekolah belum semuanya memahami, utamanya menjumlah nilai akhir SPMB, tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Disdikbud Kota Magelang, Imam Baihaqi menampik kelebihan jumlah nilai akhir pada jurnal SPMB tersebut disebabkan adanya human error dalam memasukkan data-data dari para calon siswa.
“Hal itu disebabkan laman penerimaan calon murid baru, yakni https://spmb.magelangkota.go.id/ mengalami kendala,” terangnya.
Adanya nilai lebih dari 400 tersebut dimungkinkan nilai mentah. Selain itu, aplikasi SPMB magelang.go.id juga masih mentah, nanti kami akan perbaiki aplikasi tersebut, katanya.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dan memanggil masing-masing sekolah. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi salah pemahaman dalam penilaian piagam prestasi SPMB khususnya di Kota Magelang.
Tinggalkan Balasan