Gagal Selundupkan 27 Ribu Benur ke Solo, Dua Pria Diamankan Polres Pacitan
PACITAN | HARIAN7.COM — Upaya penyelundupan benih bening lobster (benur) kembali digagalkan jajaran kepolisian. Kali ini, giliran Polres Pacitan yang berhasil mengamankan sebanyak 27.650 ekor benur ilegal yang hendak dikirim ke Solo, Jawa Tengah, pada Rabu dini hari, 28 Mei 2025.
Dua pria berinisial IS (45) dan AS (42), warga Kecamatan Ngadirojo, diringkus saat membawa ribuan benur menggunakan mobil Daihatsu Sigra. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 00.45 WIB, di kawasan Jalan KH. Maghribi, Kecamatan Pacitan, setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat yang diteruskan oleh pihak TNI Angkatan Laut.
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, mengungkapkan bahwa ribuan benur tersebut tidak disertai dokumen resmi.
“Pelaku kami tangkap saat hendak membawa benur tanpa izin resmi. Mereka mengaku hanya sebagai pengantar dan mendapatkan bayaran Rp 2 juta per sekali jalan,” jelasnya Kamis, (29/5/2025).
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan 139 kantong plastik berisi benur, disimpan rapi dalam lima kotak styrofoam putih. Tak hanya itu, dua unit ponsel milik pelaku yang digunakan untuk berkomunikasi dengan jaringan penyelundup juga turut disita sebagai barang bukti.
Jenis benur yang diamankan terdiri dari lobster mutiara dan lobster pasir, komoditas laut bernilai tinggi yang termasuk dalam kategori satwa laut dilindungi. Nilai kerugian negara akibat aksi penyelundupan ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta.
Kini, kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Perikanan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal delapan tahun dan denda hingga Rp 1 miliar.
Sebagai langkah pemulihan, benur sitaan langsung dilepasliarkan ke perairan Teluk Pacitan. Proses pelepasliaran dilakukan bersama jajaran Polres Pacitan, Dinas Perikanan, dan TNI Angkatan Laut.
Kapolres Ayub kembali mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam praktik perikanan ilegal.
“Tindakan ini tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga berdampak buruk pada keberlangsungan ekosistem laut yang semakin rentan,” tegasnya.(Ninis)
Tinggalkan Balasan