HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Menjadi Lentera Harapan: Juliana Sheila U. Tampubolon, Duta Genre Kota Salatiga yang Siap Menginspirasi

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM — Di tengah derasnya arus zaman yang membawa perubahan dalam setiap lini kehidupan, hadir sosok-sosok muda yang membawa secercah harapan bagi masa depan bangsa. Mereka adalah generasi yang tak hanya cerdas, namun juga berani merancang langkah-langkah hidupnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Salah satu di antara mereka adalah Juliana Sheila U. Tampubolon, gadis belia yang terpilih sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Salatiga Tahun 2024.

Program Duta Generasi Berencana (Genre) yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini, sejatinya bukan sekadar sebuah ajang kompetisi biasa. Di balik gelar Duta Genre, tersimpan misi mulia untuk membentuk karakter remaja agar menjadi pribadi yang matang dalam perencanaan hidup, berperilaku sehat, dan menjauhi risiko Triad KRR, yakni pernikahan dini, penyalahgunaan napza, dan seks bebas.

Sheila, demikian gadis ini akrab disapa, menjadi salah satu remaja yang dipercaya membawa nama Kota Salatiga ke tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2025. Sebuah amanah yang ia emban dengan semangat dan ketulusan, mengingat perjalanan awalnya yang cukup istimewa.

Baca Juga:  Mendorong Pembentukan BUMD untuk mengembangkan Pasar Sehat di Salatiga

“Awalnya saya baru pindah ke Salatiga, baru sebulan tinggal dan masuk sekolah baru. Pada bulan kedua, saya melihat poster tentang Duta Genre di Instagram. Dari situlah rasa ingin tahu saya muncul,” tutur Sheila ketika ditemui oleh harian7.com, Rabu (16/4/2025) sore.

Bermula dari sebuah ketertarikan yang sederhana, Sheila kemudian menggali lebih dalam tentang program Genre. Ia menyadari bahwa program ini begitu erat kaitannya dengan cita-cita dan harapannya sebagai remaja yang tengah menata masa depan. Baginya, Genre bukan hanya tentang rencana lima tahun ke depan, melainkan mencakup perjalanan hidup mulai dari menjaga kesehatan, pendidikan, karier, hingga membangun keluarga yang berkualitas kelak.

Tak berhenti sampai di situ, dalam perjalanannya Sheila pun menyadari bahwa tantangan terbesar remaja masa kini terletak pada pergaulan yang luas dan tidak selalu mudah dikendalikan. Oleh karenanya, dalam kiprahnya sebagai Duta Genre, ia menekankan pentingnya membentuk lingkungan pergaulan yang sehat sebagai pondasi dalam membangun perencanaan hidup yang matang.

Baca Juga:  Wacana Pembatasan Usia Bermain Media Sosial Dibahas DPR, Indonesia Akan Ikuti Langkah Australia?

“Pergaulan adalah cermin awal dari siapa diri kita. Dari situ, karakter dan masa depan kita terbentuk. Maka penting bagi remaja untuk memilih lingkungan yang positif,” ujarnya bijak.

Di balik semangatnya, Sheila tak pernah merasa berjalan sendiri. Ia beruntung dikelilingi oleh keluarga yang selalu menjadi pilar dukungan, terutama kedua orang tuanya, Laurenz Stephanus Tampubolon dan Oktaviani Manurung. Sang ibu, dengan penuh kasih, bahkan menyatakan kesediaannya mendukung apa pun yang menjadi pilihan dan mimpi putrinya, selama itu membawa kebahagiaan dan kebaikan.

“Sebagai orang tua, kami selalu mendukung apapun yang positif untuk Sheila. Kami ingin ia nyaman, bahagia, dan sukses menapaki masa depannya. Yang terpenting, kami selalu menyerahkan segalanya dalam doa, agar Tuhan membimbing setiap langkahnya,” tutur Oktaviani dengan mata yang berbinar, mencerminkan kebanggaan seorang ibu.

Baca Juga:  Polres Semarang Gelar Operasi Keselamatan Candi 2025, Fokus Tekan Angka Kecelakaan

Sheila, yang kini duduk di bangku kelas XI SMA Negeri 3 Salatiga, telah menapaki jalan yang menjadi cerminan bahwa remaja perempuan Indonesia pun mampu menjadi agen perubahan. Dengan bekal semangat, tekad, dan doa restu keluarga, ia bersiap mengemban tanggung jawab lebih besar, memperjuangkan suara generasi muda Kota Salatiga di kancah Jawa Tengah.

Seperti sinar mentari yang menembus kabut pagi, kehadiran Sheila adalah sebuah pengingat bahwa masa depan cerah dapat diraih oleh siapa saja, selama ada niat untuk merancangnya dengan bijak dan bertanggung jawab. Sebuah pesan sederhana namun bermakna, dari seorang remaja, untuk generasi emas Indonesia di tahun 2045 nanti.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!