Penulis : Ratmaningsih
Kontributor | Temanggung
![]() |
Martono Hadi ketika menunjukan tembakau rajangan yang sudah kering. |
TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Musim tembakau sudah memasuki bulan kedua, Jemuran tembakau sudah menjadi pemandangan tiap hari di sepanjang jalan beberapa desa di Temanggung. Begitu pula yang terlihat saat HARIAN7.COM memasuki desa Pateken, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung pada, Minggu (3/9/2023).
“Cuaca panas tahun ini menurut petani tembakau sangat diharapkan mengingat tahun lalu cuaca tidak menentu,” Ucap Mujiyati (48), warga yang saat itu sedang menata rigen (tempat menjemur tembakau) untuk diangkat masuk ke gudang rumahnya.
Menurut Mujiyati tahun lalu dirinya rugi banyak karena tembakaunya sering kehujanan saat di jemur dan jarang ada panas matahari, sehingga harga turun karena kualitas daun tembakau juga menurun.
Hal senada juga di sampaikan Martono Hadi (63), Cuacanya memang jauh lebih bagus tahun ini, jadi pohon tembakau tumbuh subur dengan daun besar dan kualitas lebih bagus.
“Harapan saya pribadi supaya harga juga di naikkan karena untuk operasional juga memakan biaya mahal, dari mulai garap sawah, saat menanam, memetik, nganjang sampai biaya angkut ke gudang, Selain itu kualitas daun tembakau tahun ini bisa dikatakan jauh lebih bagus,” ujarnya.
Lebih lanjut Martono menjelaskan jika tahun ini merupakan tahun baik dalam menanam pohon tembakau, akan tetapi justru masyarakat lebih memilih menanam cabai karena khawatir akan merugi seperti tahun lalu, hal itu berdampak hasil tembakau yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
” Semoga saja tahun ini tembakau laku tinggi sehingga tidak rugi, petani sejahtera dengan hasil panen tembakaunya,” Pungkasnya.