HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Peringati Tradisi Sedekah Bumi, Warga Dukuh Cepoko Bagi-bagikan Hasil Pertanian

Istimewa.

BATANG,harian7.com – Peringati tradisi sedekah bumi warga Dukuh Cepoko Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, membagikan hasil pertanian dan perkebunannya, Minggu (12/3/2022). Tradisi tersebut sudah menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahunya.

Pada kegiatan tersebut juga turut  didukung oleh Organisasi Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Kabupaten Batang untuk wawasan kebangsaan “Festival Budaya”.

Ketua DPC Petanesia Batang Mustofa mengatakan, bahwa hari ini mengambil tema wawasan kebangsaan karena pentingnya cinta tanah air dan kebudayaannya.

Baca Juga:  Gerakan Pangan Murah di Purbalingga, 4 Ton Beras SPHP Ludes Diborong

“Kita bekerjasama dengan warga Dukuh Cepoko yang bersatu dalam satu paguyuban bernama Omah Tani untuk melestarikan budaya sedekah bumi, sebagai rasa syukur atas rejeki maupun karunia yang telah didapat,” katanya saat di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Minggu (20/3/2022).

Hari ini Kita menyiapkan 7 tumpeng untuk diarak dari Omah Tani sampai ke lapangan Dukuh Cepoko.Ttumpeng yang diarak di jalanan menjadi tontonan ratusan warga sekitar dan yang lewat.

“Setelah tumpeng sampai lapangan, nanti pembawa tumpeng berkeliling untuk membagikan ke tamu yang datang dan warga sekitar. Isi dari tumpeng itu berbagai hasil pertanian dan perkebunan yang sudah diolah menjadi makanan seperti getuk dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Di Boyolali Mulai Dilakukan Penyuntikan Vaksinasi ke Sapi Sehat

Kegiatan itu sekaligus sebagai ungkapan pengharapan agar warga Dukuh Cepoko terus dilimpahi keberkahan dan kesejahteraan.

“Tidak hanya itu, acara dilanjutkan dengan dialog kebangsaan yang membahas cinta tanah air dan budaya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, saya mengapresiasi atas terselenggaranya festival budaya.

Baca Juga:  Ritual Larung 7 Mata Air di Ngampin Kulon, Simbol Syukur dan Harapan Kesuksesan Panen

“Dengan adanya kegiatan ini menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya melestarikan untuk mengembangkan nilai budaya agar membantu tumbuh dan berkembang,” terangnya.

Hal ini perlu dilakukan agar nilai budaya positif bisa diwariskan oleh penerus kita, sehingga tidak akan sirna dari kemajuan zaman.

“Sikap ini bukan berarti menutup diri dari kemajuan global dinamis melainkan sikap tanggung jawab kita menyerahkan tonggak estafet ke tangan selanjutnya,” ujar dia.(Pujo/hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!