Inspiratif.. Berawal Modal Rp 2 Juta, Wanita Asal Boyolali Ini Cetak Omset Ratusan Juta per Bulan
Sandra Kurniawati seorang pengusaha muda. |
Laporan: Bang Nur
Editor: Shodiq
SOSOK,harian7.com – Sandra Kurniawati warga Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali merupakan salah satu pengusaha muda yang sukses menorehkan prestasi. Pengusaha berusia 31 tahun ini merupakan pemilik dari Sinergi. Bisnis bermacam percetakan dan sablon miliknya mampu sukses mendulang omset yang sangat besar.
Selain sebagai pebisnis andal, Sandra juga merupakan sosok yang inspiratif. Tak heran apabila kini ia mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta setiap bulanya.
Ditemui harian7.com baru baru ini, Sandra bercerita bahwa bisnis yang ia jalankan tidaklah mudah. Pada tahun 2011 silam ia mengawali bisnis dengan mantan suaminya hanya bermodal Rp 2 juta rupiah. Kini berkat kegigihanya, setiap bulanya meraup omset kurang lebih Rp 90 hingga Rp 120 juta.
“Perjalanan saya tidaklah mudah. dan pernah didera berbagai pengalaman saat mengawali bisnis. Bahkan kerapkali tetangga menilai hanya kesuksesan saja, padahal saat itu kita kerja tanpa mengenal waktu. Mereka para tetangga sudah pada tidur kita masih bekerja dan terkadang jam 11 malam saja kita masih dijalan,”ungkapnya.
Tempat produksi Sinergi. |
Dibeberkanya, intinya perjuangan merintis usaha itu butuh ketekunan dan kerja keras. Jadi jangan dilihat hasilnya,namun perjalan dalam berproses dan susah payah.”Terkadang kita lembur sampai jam 03.00 wib dini hari,”bebernya singkat.
Keluh kesah saat masa pandemi Covid 19
Sepeti kita ketahui bersama, nyaris semua bidang tak kuasa berkelit dari serbuan wabah virus Corona. Salah satu yang terkapar digebuk virus mematikan itu tentu saja bidang bisnis. Kebijakan lockdown di berbagai negara dan penerapan bekerja dari rumah (work from home/WFH) yang diikuti oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga PPKM di Indonesia membuat ekonomi mati suri.
Ketika ditanya kondisi usahanya di masa pandemi, sosok wanita single parent tersebut mengakui bisnisnya mengalami penurunan yang cukup dalam.”Dibidang usaha saya itu kan percetakan dan sablon. Kalau dari percetakan sendiri banyak yang berkurang. Misalnya dari instansi, biasanya memesan kalender karena dalam keadaan pandemi tidak membuat. Dan beberapa kebutuhan sekolah buku, kalender dan semacamnya biasanya memesan juga tidak memesan karena sekolah diliburkan,”kata Sandra.
Dan untuk sablon, lanjut Sandra, biasanya sekolahan memesan kaos dengan jumlah banyak untuk beberapa kelas, namun karena sekolah tidak ada pembelajaran tatap muka maka mereka tidak memesan. Selain itu biasanya sebelum pandemi juga ada pesanan dari event, saat pandemi tidak ada pesanan.
“Dan pesanan lainya, banyak yang berkurang bahkan sama sekali tidak ada pesanan. Pokoknya semasa pandemi mengalami penurunan omset,”ungkapnya.
Usaha mulai bangkit
Setelah kurang lebih dua tahun pandemi melanda dan saat ini sudah mulai mereda, usahanya kembali bangkit.
Meski saat ini menjalankan usaha tanpa didampingi seorang suami, semangatnya patut dijadikan motifasi dalam merintis usaha. Kini setelah pandemi mulai mereda, ia mulai bangkit dengan mempekerjakan 11 karyawan.
Foto bersama disela kesibukanya. |
Ketika ditanya produk apa saja yang ia kerjakan, Sandra menuturkan, untuk produk yang bisa dipesan diantaranya aneka percetakan maupun sablon.”Untuk sablon, kaos misalnya ia menerima baik pesanan satuan, maupun partai besar. Dan untuk harga menyesuaikan konsumen,”jelasnya.
Sandra menyampaikan, bagi masyarakat yang hendak memesan baik jenis percetakan maupun sablon bisa berkunjung ketempatnya. “Kami akan melayani sebaik mungkin, bahkan siap datang kerumah atau kantor baik saat memesan maupun ketika pesanan jadi siap antar. Bagi yang ingin memesan atau tanya tanya dulu bisa hubungi kontak kami (WA) di nomor 0851-5807-4774,”pungkasnya.
Tinggalkan Balasan