HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Wartawan Harus Pahami Tentang Hukum Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Ketua PWI Jawa Tengah Amir Mahmud NS saat menyampaikan pelatihan peningkatan kompetensi wartawan 

SEMARANG, Harian7.com – Dalam menjalankan tugas profesi wartawan dilapangan diwajibkan harus memahami salah satu tentang hukum pers dan kode etik jurnalistik. 
Ketua PWI Jawa Tengah Amir Mahmud NS mengatakan Didalam praktik tidak selalu diwujudkan sebagai praktik ujian, karena memang rata rata peserta dan penguji itu menganggap mata uji ini membutuhkan waktu lama mengerjakannya karena untuk menjawab.
“Teman teman wartawan sebelum terjun dilapangan dalam menjalankan tugas jurnalistik perlu pemahaman dasar kewartawanan salah satunya tentang Hukum Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” ujarnya, saat menyampaikan materi pelatihan peningkatan kompetensi wartawan di Gedung PWI Jateng, jalanTri Lomba Juang no 10 Semarang, Kamis (5/8).
Menurutnya, Realitas didalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) itu yang pertama kali diujikan adalah Hukum Pers dan Kode Etik Jurnalistik menjadi mata uji pertama. 
“Saya meminta kawan kawan siap nantinya saat mengikuti UKW. Sebagai seorang wartawan semestinya kita memahami dan menghayati tentang Hukum Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” jelasnya. 
Dia menambahkan, Target dalam pengujian wartawan memahami dan melaksanakan Hukum Pers dan KEJ serta aturan aturan khusus tentang pemberitaan.
“Terkait dengan praktik pemberitaan, akan selalu menghadapkan kita pada kemungkinan kemungkinan yang nantinya harus kita respon dengan kode etik jurnalistik,” tuturnya. 
Sementara itu, Pemateri berikutnya, Widiartono Selaku Direktur UKW menuturkan, yang memaparkan tentang tekhnik dan Etika Wawancara bagi wartawan ketika berhadapan dengan narasumber.
“Dalam etika wawancara, jurnalis perlu melakukan kajian terlebih dahulu dengan narasumber. Kemudian saat janjian dengan narasumber, hindari keterlambatan. Jika perlu datang lebih awal dari jam yang disepakati,” ujarnya. 
Dia menuturkan, Selain itu sebagai wartawan perlu memiliki kreatifitas dalam melakukan Wawancara ataupun dalam menghadapi narasumber yang belum pernah ketemu secara langsung.
“Jadi misalkan Anda sama sekali belum kenal dengan calon narasumber. Ada tekhnik tersendiri bagaimana bisa mengetahui sosoknya maupun namanya secara komplit tapi tetap gagah tidak malu-maluin di depan narasumbernya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!