HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Warga Badran Keluhkan Penggilingan Batu Milik PT SKN, Iskandar: ‘ Debunya Mengganggu Kesehatan’

Temanggung,harian7.com – Warga Dusun/Desa Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, mengeluhkan keberadaan usaha penggilingan batu milik PT SKN di wilayah setempat. Debu dari proses penggilingan dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Iskandar warga  Dusun/Desa Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung mengunkapkan, dampak debu penggilingan batu milik PT SKN sangat mengganggu bagi kesehatan. Terlebih jarak  hanya sekitar 100 meter dari rumahnya.

“Dampaknya udara panas dan pengap mengganggu pernafasan, membuat sering merasa sesak. Selain itu rumah juga penuh debu hingga tebal dan harus setiap hari di bersihkan,”ungkap Iskandar saat di temui harian7.com, belum lama ini.

Baca Juga:  Hasil Pilkades Serentak Kabupaten Semarang, 12 Calon Incumbent Tumbang

Isakandar mengaku, ia pernah mengeluh dan menyampaikan kepada Kepala Desa setempat, bahkan pernah melayangkan surat tembusan ke bupati, namun tidak ada langkah pasti dan hanya di lakukan mediasi tanpa adanya kejelasan.

“Saat minta kejelasan selalu mediasi yang berakhir hanya janji. Seperti halnya pengecekan kesehatan gratis serta komensasi . Semua hanya janji aja,”ungkapnya.

Iskandar berharap, pihak PT SKN untuk memperbaiki sistem agar polusi bisa berkurang, agar tidak berdampak menggangu kesehatan.

Hal senada juga di ungkapkan Ayu (40), Ia mengaku terkena dampak debu dari penggilingan batu dari PT SKN. “Setiap hari saya menghirup udara layaknya gunung merapi meletus yang penuh debu. Selain itu saat menjemur baju baru ditinggal sebentar saja sudah banyak debu,”ungkap Ayu.

Baca Juga:  Keren.. Jokowi Dapat Jaket Dari Perancang Busana Asal Papua, Rupanya Ini Alasanya

Lebih lanjut Ayu berharap, agar pihak dinas terkait untuk memperhatikan dan turun tangan. Mengingat di lingkungan juga banyak anak – anak terlebih balita.

“Kalau kita yang sudah dewasa bisa pakai masker, la kalau balita kan tidak bisa,”ucapnya.

Warga lainya bernama Kabid, menjelaskan selain debu yang mengganggu bagi kesehatan juga menimbulkan  suara bising suara mesin.

Sementara pihak PT SKN saat hendak di konfirmasi oleh wartawan tidak memberikan respon yang baik. Bahkan saat wartawan hendak konfirmasi dan mengambil di area PT SKN, seorang satpam bertindak arogan bahkan sempat merebut kartu pers Ratma (39) wartawan dari media daring beritaglobal.net.

Baca Juga:  Panpel PSIS Turunkan Harga Tiket Saat Melawan Persib

“Saat saya hendak mengenalkan diri id card saya direbut. Bahkan ada salah satu pegawai dengan nada keras mengajak saya berkelahi. Ya saya diam kan aja mas, soal dia laki-laki saya perempuan,”ungkap Ratma kepada harian7.com, Jumat (17/5/2019).

Sampai berita ini diturunkan dari pihak PT SKN belum bisa di konfirmasi lebih lanjut. (Wahono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!