HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha Pimpin Panen Perdana Sawi Putih Organik

UNGARAN, harian7.com – Meski baru beberapa tahun berjalan, perkembangan Kelompok Tani ‘Citra Muda’, Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang patut dibanggakan masyarakat Getasan khususnya dan Kabupaten Semarang pada umumnya. Pasalnya, kelompok tani muda ini sengaja konsentrasi dalam pengolahan organik dalam membudidayakan sayuran. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha SH disela ‘panen perdana’ Sawi Putih di lahan yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) ‘Citra Muda’, di Sidomukti, Kopeng, Kamis (17/1/2019) siang.

“Terus terang, saya disini merasa bangga dengan kerja keras anak-anak muda di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng ini. Bahkan, kebanggaan saya ini terkait dengan perkembangan Poktan ‘Citra Muda’ yang tetap gigih dalam bertani khususnya mengembangkan sayuran organik. Harapan saya, kedepan kelompok tani ini tetap kompak, guyub dan manajemennya terbuka,” kata Ngestii Nugraha.

Menurutnya, pihaknya juga berterima kasih kepada para pendamping diantaranya dari Dirjen Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Dinas Pertanian Kabupaten Semarang maupun Kecamatan Getasan. Tanpa ada pendampingan hal ini sulit untuk diwujudkan hingga dapat seperti sekarang ini. Selain itu, harapannya pendampingan hingga memperoleh sertifikasi.

Baca Juga:  PMI Cilacap Adakan Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Kadus & Kaling

“Dengan telah mendapatkan sertifikasi, saya yakin pemasaran produk dari kelompok tani Citra Muda ini akan semakin luas dan pasti akan lebih meningkat. Dari sini, harapan lain dinas terkait ataupun Pemkab Semarang dapat memberikan bantuan kepada kelompok tani ini. Dan, terpenting Poktan ‘Citra Muda’ ini akan dapat menjadi contoh kelompok tani yang lain di Kabupaten Semarang ini,” ujarnya.

        Ketua Kelompok Tani (Poktan) ‘Citra Muda’ Sidomukti, Kopeng, Shofyan Adi Cahyono menyatakan, bahwa niatnya untuk bertani didasari dengan apa yang selama ini identik pada pertanian. Yaitu, identik dengan petani itu kalangan tua-tua dan tidak keren. Dari situ, kelompok tani ini mencoba merubah profesi petani itu menjadi profesi yang membanggakan, dengan menanam dan mengembangan sayuran organik.

Baca Juga:  Polres Semarang Tugaskan Polwan untuk Pengamanan Masjid saat Sholat Jumat

“Selama ini kami juga prihatin, karena sayuran organik hanya ada di super market-super market saja. Dari keprihatinan tersebut, bagaimana kami bisa membuat dan menyediakan sayuran ornagik tidak lagi hanya ada di super market. Dengan kekuatan anggota sebanyak 30 orang petani muda ini, tekat tersebut akhirnya terwujud,” terang Shofyan Adi kepada harian7.com, usai panan perdana Sawi Putih, Kamis (17/1/2019).

Dalam mengelola kelompok tani Citra Muda ini, para anggota rata-rata berusia 30 tahun hingga 40 tahun. Dan sayuran yang dikembangkan menjadi sayuran organik ada 40 jenis di lahan seluas 10 hektare (Ha). Bahkan, pengelolaannya dilakukan secara profesional dengan ada pembagian tugas sesuai dengan divisinya. Divisi tersebut diantaranya Divisi Peternakan dan Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Air – Divisi Pembuatan Saprotan – Divisi Budidaya Sayuran Organik – Divisi Merk Dagang SOM (Sayuran Organik Merbabu) – Divisi Pemasaran.

“Sekarang ini, Sayuran Organik Merbabu (SOM) milik Poktan ‘Citra Muda’ ini selain dipasarkan secara online, juga sudah ada dan tersedia di sub terminal, tempat belanja tukang sayur, serta tukang sayur keliling. Untuk pemasarannya telah merambah wilayah Jateng, Jatim, Jabar, Jakarta, serta Kalimantan. Khusus strategi marketing online dengan menggunakan Instagram (IG), dari sini mudah mendapatkan data pasar dan dapat dilakukan pemetaan konsumen,” tandasnya.
        Dalam acara panen perdana Sawi Putih yang dilakukan Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha SH, turu hadir diantaranya Dirjen Hortikultura Dr Ir Suwandi MSc, Kepala Dinas Pertanian Jateng, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Semarang, Camat Getasan, serta Kades Kopeng.

Baca Juga:  Miris, Seorang Kakek Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak di Bekas Gudang Tembakau

Selain itu, seluruh kelompok tani di Desa Kopeng. Bahkan, mahasiswa Fakultas Pertanian dari sejumlah universitas diantaranya dari Unsoed Purwokerto, UGM Jogjakarta, Undip Semarang maupun para pelajar yang sedang praktek lapangan dari SMK Negeri 1 Ngablak, Kabupaten Magelang. (*)

Laporan: Heru Santoso
Editor : M.Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!