HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Wakil Bupati Ngawi Hadiri Tradisi Bersih Desa Tawun

Bupati Ngawi Riyanto Dwi Jatmiko saat menghadiri tradisi bersih Desa Tawun.  

NGAWI,harian7.com – Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mempunyai tradisi yang sudah turun temurun yang menjadi adat budaya tradisional lokal Kabupaten Ngawi, mengadakan bersih desa yang sudah diagendakan rutin yaitu ritual keduk beji di taman wisata tawun. 

Sebuah kegiatan bersih bersih mata air atau Sindang yang berada di desa tawun diadakan rutin setiap tahun bertepatan hari Selasa Kliwon (6/9) sesuai perhitungan tanggal Jawa . 

Kegiatan Keduk Beji tersebut dihadiri wakil Bupati Ngawi, Riyanto Dwi Jatmiko,Forkompincam kecamatan Kasreman, tokoh Agama, tikah masyarakat, dan pengunjung wisata Tawun. 

Baca Juga:  Warga Desa Ratamba Segera Dapat Hunian Tetap, Pj Bupati Banjarnegara Pastikan Percepatan Pembangunan

Sesepuh di Sendang Tawun, mbah Supomo mengatakan, inti dan upacara keduk beji adalah melakukan pengerukan atau pembersihan kotoran di dalam mata air sendang dan penyileman untuk pengganti kendi yang di simpan di Goa pusat mata air Sendang Tawun.

“Seluruh warga desa Tawun laki- laki tua, maupun muda, maupun anak anak turun ke sendang untuk mengambil sampah dan daun daun yang mengotori sendang, kolam sambil bercanda menari setahun terakhir yang di iringi tabuhan gendang istilah tari kecetan,” ujarnya. 

Baca Juga:  Pacitan Diguncang Gempa M 4,7

Warga saat ritual keduk beji di taman wisata tawun. 


Menurut legenda ritual adat Keduk Beji merupakan awal abad ke -15. Saat Ki Ageng Tawun  juga di sebut Ki Ageng Mentaun, menemukan mata air yang kemudian di namai sendang Tawun.

Disekitar sendang tersebut Ki Ageng Tawun dan istri menetap hingga di kariniai dua anak, yaitu Raden Lodrojoyo dan Raden Hascaryo. Keduanya sendang,kegemaranya berbeda, Raden Lodrojoyo lebih suka bertani, sedangkan Raden Hascayo lebih suka mendalami ilmu Kanuragan yang berguru kepada Raden Sinorowito Putro kasultanan Pajang.

Baca Juga:  Semangat Merdeka di Balik Jeruji, Perlombaan Pitulasan Warga Binaan di Rutan Salatiga Berlangsung Meriah

Riyanto Dwi Jatmiko mengungkapkan acara adat budaya yang ada di Ngawi supaya di lestarikan karna itu merupakan sebagian peninggalan sejarah dari leluhur supaya di uri uri bisa lestari sampai keanak cucu kita nanti.dan

 “Tujuanya untuk memohon kepada sang pencipta Desa Tawun dan warganya diberikan keselamatan dan rezeki yang melimpah mengalir seperti mata air di sendang Tawunr,” pungkasnya. 

Acara di tutup dengan kenduri dan  do’a  serta makan bersama berkat dari gunungan Lanang dan wadon yang telah di sediakan bagi warga untuk mendapatkan berkah. (Budi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!