HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Tren Permainan Lato-Lato, Bawa Berkah ke Pedagang, Orang Tua Mengaku Senang

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Viralnya mainan lawas lato-lato yang bukan hanya digandrungi anak-anak namun juga orang dewasa belakangan ini. 

Permainan lato-lato sendiri salah satu mainan anak jaman dulu yang kini hadir kembali dan viral di berbagai media sosial.

Mainan lato lato ini sempat tren sekitar tahun 90 an dan kini anak anak milenial pun suka dengan jenis permainan lato-lato yang mungkin dulu dimainkan sama bapaknya.

Permainan lato-lato ini terdiri dari dua buah bola plastik padat sebesar bola pingpong dan diikat tali sekitar 25 atau 30 cm serta digantung dengan satu tangan.

Baca Juga:  Gelar Konferensi Internasional ESP, Bawaslu Berharap Dalam Moment Ini Dapat Berbagai Pengalaman

Cara memainkan permainan lato-lato sendiri sangatlah mudah, hanya membenturkan dua buah bola tadi dengan bantuan tali yang digerak-gerakkan oleh tangan.

Permainan lato-lato kini juga sudah menjamur di berbagai daerah, termasuk di Salatiga.

Pantauan harian7.com, Minggu (8/1/2023) kini di setiap sudut gang dan jalan banyak anak dan orang dewasa yang memainkannya.

Permainan lato-lato yang sedang digandrungi oleh anak-anak berimbas kepada para penjual mainan ini. Mereka mengaku sejak permainan ini viral dan banyak dimainkan anak-anak, penjualan meningkat drastis.

Baca Juga:  Ketua Tim Relawan Jokowi-Amin Cilacap Lepas Ariyanto Petuk Long March Cilacap-Jakarta

“Setelah viral dimedia sosial pada medio November tahun 2022 lalu setiap hari saya  mampu menjual antara 70 sampai 100 buah lato lato perharinya,  padahal sebelumnya  paling banyak 5 biji saja,”kata Pujiono seorang penjual lato lato yang mangkal di jalan Sukarno Hatta Salatiga (depan Formulatrik).

Ia mengaku saat ini lato-lato banyak yang mencari. Bahkan terkadang  sampai kehabisan stok.

Ahmad Yasin pelajar kelas 7 salah satu SMP disalatiga ini mengaku membeli karena sebagian besar temanya sudah memiliki, bahkan ada yang mengkoleksi warna.

Baca Juga:  Tradisi Padusan, Ratusan Orang Padati Obyek Wisata Sumber Mata Air Sungai Muncul

“Saya beli sudah yang ke lima kalinya, untuk koleksi warna, kalo dulu harganya 5 ribu kini bisa 15 ribu,” ujar Yasin.

Sementara itu permainan lato lato justru disambut positif oleh sebagian orang tua di Salatiga, bagi Syarifudin misalnya. Ia senang jika banyak anak yang bermaik lato lato.

 “Meski berisik dan kadangkala mengganggu namun saya senang karena anak anak kini mulai meninggalkan  HP, semoga ini berlangsung lama,” ujar  ketua RT asal Bener ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!