HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Kasus DBD Meningkat, DKK Salatiga Lakukan Fogging

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Sejak bulan Januari 2023, tercatat ada 10 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Salatiga. 

Untuk menekan kasus ini, beberapa upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga. Salah satunya dengan melakukan fogging.

Fogging atau menyeperotkan larutan insektisida dilakukan di wilayah Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Hal itu dilakukan untuk mencegah dan membunuh nyamuk DBD.

Ketua RT 3 Perum Tegalrejo Permai, Tomo mengatakan bahwa berawal di wilayah Tegalrejo khususnya Perum Tegalrejo Permai sejak Januari 2023 ada yang terkena DBD.

Baca Juga:  BPK Jateng Memanggil Pelaksana dan Konsultan Proyek Pembangunan Konstruksi di Kota Salatiga untuk Pemeriksaan

“Sejak Januari, mulai ada yang liburan dan terkena namun dibawa ke RS Semarang,” kata Tomo kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).

Sejak itu, lanjut Tomo, penyakit DBD di wilayah tersebut terus meningkat dan meminta DKK untuk melakukan penyemprotan atau fogging.

“Lalu ada satu, dua yang positif DBD, kemudian saya berinisiatif untuk mengatasi penyebaran dengan fogging,”terangya.

Tomo menambahkan, setelah ia berkomunikasi dengan pihak terkait, DKK Salatiga langsung menerjunkan personel untuk melakukan fogging di Perum Tegalrejo Permai.

Baca Juga:  Pos Polisi Baru di Exit Tol Tingkir Resmi Beroperasi, Tingkatkan Keamanan Jelang Libur Nataru

“Dengan adanya fogging ini, mudah-mudahan bisa hilang penyakit tersebut,”terangnya.

Sejak Januari kemarin sudah ada enam warga Perum Tegalrejo Permai yang terkena penyakit DBD dan saat ini masih ada warga yang terindikasi.

“Enam orang ini dalam satu RT,” ujarnya.

Dirinya terus menghimbau kepada para warga agar bersama-sama menekan penyebaran penyakit DBD.

Sementara itu, Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit DKK Salatiga, Prasit Al Hakim mengungkapkan bahwa fogging yang dilakukan ini dengan cara fogging keliling dan tidak melibatkan banyak tenaga.

Baca Juga:  Nyadran, Tradisi Penuh Makna Menyambut Ramadhan di Desa Plumbon

“Kita lakukan dengan Ultra Low Volume (ULV) jadi tidak melibatkan banyak tenaga kita melibatkan mobil untuk keliling,” kata Prasit.

“Alat kita letakkan di mobil dan secara otomatis alat tersebut menyemprot,” imbuhnya.

Menurutnya kasus DBD meningkat sejak bulan Januari 2023 terdapat 10 kasus di Salatiga.

“Dibandingkan bulan Desember 2022 ada 11 kasus DBD, kalau kita lihat puncaknya kasus DBD ada di bulan Desember,” ungkapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!