HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pertamina Bidik Laba Rp54 Triliun di 2025, Simon Aloysius: “Improvement Kami Bukan Jargon”

JAKARTA | HARIAN7.COM – PT Pertamina (Persero) memasang target ambisius untuk 2025. Perseroan memproyeksikan laba bersih menembus US$3,30 miliar atau sekitar Rp54 triliun. Angka itu sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang tercatat US$3,13 miliar atau Rp49,54 triliun, kenaikan yang memperlihatkan keyakinan perusahaan energi pelat merah ini di tengah cuaca ekonomi global yang masih gelap.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius, menyampaikan proyeksi tersebut dalam Rapat Kerja Komisi XII pada Senin (17/11). Ia menautkan optimisme itu pada proyeksi pendapatan yang diharapkan menyentuh US$68,73 miliar atau sekitar Rp1.127 triliun.

Baca Juga:  GetFound: Marketing Agency dengan Pertumbuhan Tercepat di Indonesia Sepanjang 2024

“Di 2025 Pertamina diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar US$68 miliar atau setara dengan Rp1.127 triliun dengan capaian laba bersih US$3,3 miliar atau setara Rp54 triliun,” ujar Simon.

Seperti biasa, angka-angka besar hadir berdampingan dengan tantangan besar. Simon mengakui situasi ekonomi global masih menekan, tapi ia menekankan bahwa perseroan tetap mampu menjaga ritme positif hingga kuartal III 2025.

“Meskipun tekanan makro ekonomi global cukup menantang beberapa indikator utama Pertamina tetap mampu mempertahankan stabilitas kinerja melalui efisiensi, respons cepat, dan continuous improvement di seluruh lini operasi sehingga stabilitas kinerja keuangan dan operasional tetap dalam tren positif,” jelasnya.

Baca Juga:  5 Memecoin Bertema Trump yang Patut Kamu Pertimbangkan di 2024

Tak hanya soal laba dan pendapatan, kontribusi Pertamina bagi negara juga kembali menjadi sorotan. Hingga September 2025, perusahaan itu telah menyetor Rp262 triliun ke kas negara, angka yang kembali menempatkan Pertamina di papan atas BUMN penyumbang penerimaan.

Rinciannya: Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp79,7 triliun, setoran pajak Rp159,2 triliun, dan dividen Rp23 triliun.

“Tak kalah penting, kontribusi Pertamina kepada negara sampai September 2025 mencapai Rp262 triliun, menjadikan Pertamina sebagai agen pembangunan utama melalui penerimaan pajak non pajak dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN Indonesia,” kata Simon.

Baca Juga:  Kantor Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Luncurkan Kursus Al-Quran Intensif Ramadan

Dari sisi operasional, perusahaan menargetkan produksi minyak dan gas tetap stabil di level 1 juta BOEPD, dengan yield kilang dijaga pada angka 84 persen.

“Capaian ini menunjukkan improvement, bukan hanya jargon tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Gaya bahasa majalah, sedikit tajam, sedikit elegan, namun tetap setia pada kutipan. Jika ingin lebih menyenggol atau lebih “Harian7-style”, tinggal beri arahan.(Yuanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!