Menjemput Idul Adha, Rutan Salatiga Gelar Festival Santri: Tebar Manfaat dan Semangat Hijrah dari Balik Jeruji
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Aroma keberkahan Idul Adha mulai terasa di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga. Menyambut hari besar umat Islam tersebut, Rutan Salatiga menggelar Festival Santri Warga Binaan dengan nuansa religi yang kental, Selasa (20/05/2025).
Festival ini bukan sekadar ajang perlombaan, tapi juga medan jihad kecil dalam menebar manfaat dan membina jiwa dari balik jeruji.
Dengan mengusung tema “Tebar Manfaat Untuk Sesama, Berlomba-lomba Dalam Kebaikan Dimanapun Berada,” acara ini menyuguhkan berbagai perlombaan rohani seperti tartil Al-Qur’an, adzan, hafalan ayat-ayat suci, hingga praktik shalat. Semua kegiatan ini terselenggara berkat sinergi antara Rutan Salatiga, Kemenag Salatiga, Yayasan Hati Beriman, dan dukungan Owner Singkong D9.
Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan keimanan bagi para warga binaan.
“Sesuai tema tebar manfaat untuk sesama, berlomba-lomba dalam kebaikan dimanapun berada, Rutan Salatiga memberikan program pembinaan yang positif untuk warga binaan walaupun sedang dalam masa menjalani penahanan,” katanya.
Program ini diharapkan menjadi jalan hijrah yang nyata, menjadikan masa hukuman bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perubahan diri menuju insan yang lebih baik.
Hal senada disampaikan oleh Ruwiyanto, Kasubsi Pelayanan Tahanan sekaligus koordinator kegiatan.
“Melalui program ini kami harapkan menjadi wadah untuk memperkuat keimanan warga binaan dengan kegiatan yang positif dan menjadi kemanfaatan bagi dirinya sendiri ataupun saat bebas nanti,” ujarnya.
Komitmen Rutan Salatiga untuk membina warga binaan secara spiritual juga selaras dengan arahan dari Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, serta Dirjen Pemasyarakatan. Pembinaan bukan sekadar formalitas, tapi digarap serius demi membekali mereka saat kembali ke masyarakat.
Salah satu warga binaan, Dhimas, yang tengah menjalani masa tahanan akibat kasus narkoba, mengaku sangat tersentuh dan termotivasi oleh kegiatan ini.
“Ini sangat positif dan kami sebagai santri warga binaan menyambut dengan senang perlombaan kerohanian,” ungkapnya.
Baginya, program ini menjadi cahaya yang menuntunnya pada perubahan hati.
“Saya sangat bersyukur dengan kegiatan di sini, hasilnya saya lebih taat dalam menjalankan ibadah dan lomba ini sebagai momentum kami bahwa tidak ada kata terlambat menjadi orang baik dan lebih giat untuk beribadah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan